Rahbar: Iran Melawan Semua Permusuhan, dengan Terus Maju dan Sukses
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei dalam pertemuan dengan anggota Majelis Syura Islam Iran (parlemen) menekankan, "Republik Islam melawan semua permusuhan, dengan terus maju dan sukses."
Anggota Majelis Syura Islam Iran periode ke-11, Rabu (25/05/2022) pagi hadir di Huseiniyah Imam Khomeini dan bertemu dengan Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran.
Rahbar menjelaskan beberapa alasan terkait kondisi khusus yang terjadi di dunia.
"Persaingan penuh permusuhan kekuatan-kekuatan dunia, dan saling ancam di antaranya kekuatan nuklir, manuver dan ancaman militer yang terus meningkat, serta perang di dekat Eropa, sebagai salah satu wilayah paling berisiko perang di dunia, menyebarnya wabah dan ancaman kelangkaan pangan di level global, semuanya merupakan faktor-faktor yang menyebabkan kondisi duni saat ini menjadi spesial, dan dalam kondisi semacam ini pengelolaan negara menjadi lebih sulit dan rumit," ujar Ayatullah Khamenei.
Menurut Rahbar, "Iran selain merasakan kondisi sulit yang dirasakan di seluruh dunia, karena ia juga mengajukan sebuah model baru yaitu demokrasi relijius, dan karena telah menyebabkan kekacauan pada tata kelola sistem hegemonik, maka ia terus berhadapan dengan kekuatan-kekuatan dunia."
Sebagaimana telah dikemukakan oleh Rahbar, kemenangan Revolusi Islam Iran pada tahun 1979 bukan hanya mengganggu tatanan yang ada dalam sistem internasional yang berdasarkan mengikuti kekuatan Timur dan Barat, tetapi juga karena menggunakan agama Islam dan mengajukan sebuah model baru yaitu demokrasi relijius, menjadi model baru dan membebaskan negara-negara lain, termasuk negara-negara Islam.
Untuk itu, permusuhan sistem dominasi dengan Iran terus berlanjut sejak kemenangan Revolusi Islam dan pemaksaan perang delapan tahun, begitu juga pengenaan sanksi ekonomi dan militer yang luas yang ditujukan untuk melemahkan dan mencegah kemajuan dan pertumbuhan kekuatan Iran-Islam, dapat dievaluasi dalam konteks yang sama.
Melihat kemajuan Iran di berbagai bidang industri, militer dan sains juga menunjukkan bahwa tujuan Revolusi Islam berada di jalur yang benar dan tekanan habis-habisan musuh telah gagal untuk mengontrol komponen kekuatan Republik Islam.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei dalam pertemuan dengan anggota Majelis Syura Islam Iran (parlemen) menekankan, "Republik Islam melawan semua permusuhan, dengan terus maju dan sukses."
Setelah Revolusi Islam, Iran mampu bergerak ke arah pengurangan ketergantungan, dan sekarang beberapa indikator ekonomi, seperti peningkatan PDB dan kemajuan industri, nuklir, kedirgantaraan dan sains, yang semuanya telah dicapai di bawah sanksi, menunjukkan keberhasilan Iran-Islam melanjutkan jalan perlawanan terhadap arogansi dan musuh.
Sebagai contoh, kecepatan kemajuan ilmu pengetahuan di Iran, menurut kalangan ilmiah internasional, adalah 11 kali kecepatan rata-rata pertumbuhan ilmu pengetahuan di dunia. Pangsa produksi ilmu pengetahuan Iran dari produksi ilmu pengetahuan dunia pada tahun 1998 meningkat dari 0,07% menjadi 2% pada tahun 2020.
Dengan kata lain, pangsa Iran dalam produksi ilmu pengetahuan dunia dalam kaitannya dengan populasi negara itu telah meningkat lebih dari dua kali lipat.
Jelas, kemajuan dan keberhasilan ini memerlukan kelanjutan dari manajemen revolusioner dan jihad yang telah dikatakan oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran:
"Hari ini, tanah air kita yang tercinta haus akan pelayanan dan siap untuk melakukan lompatan maju di segala bidang, dan membutuhkan manajemen yang kompeten, jihadis, arif dan berani, di mana mampu menggalang kemampuan bangsa yang tampak dan terselubung, khususnya generasi muda, yang jauh melampaui persoalan, dan membawa mereka ke medan kerja dan usaha yang konstruktif."
Mengingat pentingnya masalah ini, Ayatullah Khamenei dalam pertemuan hari Rabu (25/5) dengan anggota Majelis Syura Islam Iran, sekali lagi mengacu pada keberhasilan dan kemajuan Iran-Islam meskipun ada permusuhan musuh, mengingatkan, "Anggota parlemen, pemerintah dan peradilan serta badan-badan lain, semua harus mengetahui di mana berada dalam manajemen besar dan penting ini, kemudian meningkatkan kepedulian diri sesuai dengan posisinya."(sl)