Amir-Abdollahian: AS tanpa Inisiatif Hadir di Perundingan Doha
-
Menlu Abdollahian dan sejawatnya dari Prancis Catherine Colonna
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Hossein Amir-Abdollahian seraya mengisyaratkan negosiasi pembatalan sanksi di Wina dan Doha mengatakan, pihak Amerika tanpa pendekatan yang didasari inisiatif dan kemajuan hadir di Doha.
Putaran kedelapan perundingan di Wina terkait pencabutan sanksi yang dimulai sejak 27 Desember 2021 memasuki masa jeda atas usulan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell dan para juru runding kembali ke negara masing-masing untuk melakukan konsultasi politik.
Sejak saat itu hingga kini proses perundingan terhenti karena sikap Washington yang menunda mengambil keputusan untuk mengkompensasi langkah ilegalnya terhadap Iran di JCPOA, namun setelah kunjungan terbaru Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropo, Josep Borrell ke Tehran dan pertemuannya dengan petinggi Iran, diumumkan bahwa berdasarkan keputusan Iran dan AS, perundingan untuk mencabut sanksi dimulai kembali hari Selasa dan Rabu (28-29 Juni 2022) di Doha, Qatar.
Seperti dilaporkan IRNA, Hossein Amir-Abdollahian di kontak telepon dengan sejawatnya dari Prancis, Catherine Colonna mengungkapkan, evaluasi Iran dari negosiasi terbaru di Doha positif, namun harus dilihat bagaimana Amerika memanfaatkan peluang diplomasi.
Seraya menjelaskan bahwa Iran di negosiasi senantiasa menggulirkan prakarsa dan ide-ide positif, Amir-Abdollahian menambahkan, kini jalur diplomasi terbuka, dan Iran serius dan jujur untuk meraih titik final kesepakatan yang baik dan berkesinambungan.
Menlu Iran menekankan, Republik Islam Iran senantiasa mematuhi komitmennya, dan berharap pihak seberang juga menjalankan dengan baik komitmennya.
Seraya mengucapkan selamat atas penunjukan Catherine Colonna sebagai menlu Prancis, Amir-Abdollahian menegaskan kesiapan Tehran untuk meningkatkan level kerja sama dengan Paris berdasarkan prinsip saling menghormati dan kerja sama timbal balik.
Di sisi lain, Menlu Prancis Catherine Colonna di kontak telepon ini menyambut hubungan baik Tehran-Paris serta menekankan urgensi dilanjutkannya perundingan nukilr dan pembatalan sanksi.
Seraya menjelaskan bahwa kesepakatan lebih baik dari tidak adanya kesepakatan, Catherine Colonna mengatakan, peluang dialog dan negosiasi harus dimanfaatkan untuk mencapai kesepakatan yang memuaskan semua pihak.
Menlu Prancis juga mengungkapkan harapannya bahwa para dubes Iran dan Prancis akan segera memulai tugasnya sehingga proses perluasan kerja sama dan hubungan kedua negara semakin cepat. (MF)