Ini Alasan Presiden Iran Tidak akan Temui Biden
Presiden Iran, Ayatullah Sayid Ebrahim Raisi menegaskan tidak akan menemui Presiden Amerika Serikat, Joe Biden di sela-sela pertemuan Majelis Umum PBB di New York.
Presiden Iran, Ayatullah Sayid Ebrahim Raisi akan melakukan perjalanan ke New York untuk berpartisipasi dalam KTT Majelis Umum PBB ke-77.
CBS News hari Sabtu (17/9/2022) melaporkan bahwa Ayatullah Raisi mengumumkan dalam sebuah wawancara dengan saluran berita ini bahwa pertemuan dengan Joe Biden tidak akan terjadi.
Menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan pertemuan tatap muka dengan Biden di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB, Ayatullah Raisi mengatakan, "Saya tidak berpikir pertemuan seperti itu akan terjadi. Saya tidak menemukan manfaat dari pertemuan atau negosiasi dengannya,".
Menjawab pertanyaan wartawan CBS News mengenai apa perbedaan antara pemerintahan Trump dan Biden, Presiden Iran mengungkapkan, "Pemerintah baru di Amerika saat ini mengklaim berbeda dengan pemerintahan Trump, tetapi kami belum melihat ada perubahan signifikan dalam praktiknya,".
Sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan saluran berita Al Jazeera Qatar, presiden Iran menyatakan bahwa keputusan akhir untuk mencapai kesepakatan nuklir adalah tanggung jawab Amerika Serikat.
"Kami bertekad untuk dengan tegas untuk membela hak-hak Iran dan rakyatnya," ujar Raisi.
"Pencabutan sanksi terhadap Iran harus disertai dengan jaminan, dan masalah perlindungan harus diselesaikan untuk memajukan negosiasi nuklir," tegasnya.
Presiden Iran juga menekankan, "Sebelum Barat meminta kami menghentikan kegiatan nuklir, mereka harus bertanya kepada rezim Zionis yang memiliki senjata pemusnah massal,".
"Tidak ada gunanya bernegosiasi langsung dengan AS mengenai perjanjian nuklir. Sebab, AS harus terlebih dahulu mengambil langkah-langkah untuk membangun kepercayaan dengan pihak Iran," pungkasnya.(PH)