Peran Kelompok Monarki dan Media Musuh dalam Kerusuhan Iran
(last modified Sat, 24 Sep 2022 04:10:52 GMT )
Sep 24, 2022 11:10 Asia/Jakarta

Dalam beberapa hari terakhir, berbagai kota di Iran telah menyaksikan ketidakamanan dan kerusuhan di mana peran kelompok monarki dan media-media musuh terlihat jelas.

Memprotes tentang berbagai masalah adalah hak orang di negara mana pun dan Republik Islam juga telah mengakui hak ini, tetapi ketika protes berubah menjadi kekacauan dan kerusuhan, sementara orang-orang menjadi korban dari situasi ini, ceritanya menjadi berbeda.

Kerusuhan bukanlah sesuatu yang dilakukan oleh warga, tetapi musuh dan penentang Republik Islam Iran yang merancang kemudian diimplementasikan oleh agen-agen mereka, termasuk beberapa yang tertipu.

Para perusuh membakar mobil ambulance

Situasi ini juga dapat dilihat dalam kerusuhan dan ketidakamanan Iran saat ini.

Kelompok monarki dan munafik termasuk di antara kelompok anti-Republik Islam Iran yang melihat impian mereka hancur setelah 44 tahun berdirinya Republik Islam. Karenanya, mereka melihat setiap insiden internal sebagai alasan untuk menciptakan kekacauan dan ketidakamanan di Iran.

Dalam perkembangannya belakangan ini, kelompok-kelompok tersebut juga memanfaatkan media anti-Republik Islam, khususnya BBC dan Iran International yang didukung oleh Inggris dan Arab Saudi, demi menghasut sentimen publik di Iran dengan tujuan menyebarkan protes dan mengubahnya menjadi kekacauan.

Narasi protes dan penyebaran luas gambar-gambar yang melanggar norma dari beberapa pengunjuk rasa dimasukkan dalam agenda media-media tersebut dan beberapa media lain yang bersekutu dengan mereka.

Perusakan properti publik adalah bagian dari skenario biasa kaum monarki, yang berulang dalam beberapa hari terakhir dan banyak tempat pemerintah dan non-pemerintah telah dihancurkan.

Dalam beberapa hari terakhir, berbagai kota di Iran telah menyaksikan ketidakamanan dan kerusuhan di mana tangan kelompok monarki dan media-media musuh terlihat jelas.

Selain itu, dalam kerusuhan saat ini yang menghina bendera suci Iran serta membakar Al-Quran, membakar masjid dan merenggut jilbab dari kepala wanita Muslim dilakukan untuk memperjelas kepada semua bahwa kelompok-kelompok ini tidak memiliki kepedulian sosial dan sebagai warga negara, tetapi menentang agama dan sistem Republik Islam sudah menjadi agenda mereka dan agen media mereka.

Keberhasilan Republik Islam Iran, terutama dalam satu dekade terakhir, dalam proses memerangi terorisme yang memiliki hubungan langsung dengan kelompok Munafikin, begitu juga dengan keberhasilan Republik Islam Iran dalam mengalahkan kebijakan tekanan maksimum dari pemerintah AS yang didukung kaum monarki, membuat mimpi mereka untuk menggulingkan sistem pemerintah Iran menjadi hancur. Akhirnya membuat mereka marah dan menindaklanjuti kerusuhan di dalam Iran lebih dari waktu lainnya.

Hal penting lainnya adalah bahwa kerusuhan baru-baru ini bertepatan dengan perjalanan presiden Republik Islam Iran ke New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB.

Sejatinya, mempengaruhi perjalanan presiden dan membentuk protes terhadap perjalanan di luar Iran ini, termasuk di New York, dan menjadikannya fokus utama pertanyaan media kepada presiden adalah salah satu tujuan utama yang dikejar oleh kaum monarki dan munafik.

Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran

Poin terakhir adalah seperti yang dikatakan Pemimpin Besar Revolusi Islam baru-baru ini bahwa ketahanan sistem Islam dalam menghadapi konspirasi mengejutkan musuh, kali ini musuh akan menyaksikan kegagalan konspirasi mereka di Iran. Dalam 44 tahun terakhir, orang-orang Iran yang sadar dan mulia juga telah membuktikan bahwa setiap kali perilaku sipil mereka disertai dengan kerusuhan oleh kaum monarki dan orang-orang Munafik serta menghina nilai-nilai agama, mereka segera memisahkan jalan mereka dan kali ini mereka juga akan memisahkan barisan mereka dari musuh dan lawan mereka.(sl)

Tags