Feb 11, 2023 15:07 Asia/Jakarta
  • Presiden RII Sayid Ebrahim Raisi.
    Presiden RII Sayid Ebrahim Raisi.

Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi menyebut 22 Bahman sebagai hari berakhirnya tirani dan ketergantungan serta awal dari kemerdekaan, kebebasan dan Republik Islam.

Hal itu diungkapkan Presiden Iran dalam pidatonya memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-44 Kemenangan Revolusi Islam di Bundaran Azadi, Sabtu (11/2/2023).

"22 Bahman, hari perwujudan keajaiban abad ini, akhir dari tirani dan ketergantungan, dan awal kemerdekaan, kebebasan dan Republik Islam," kata Sayid Raisi ketika mengucapkan selamat ulang tahun ke-44 Kemenangan Revolusi Islam kepada seluruh rakyat Iran, seperti dilansir IRNA.

Dia menambahkan, 22 Bahman adalah hari realisasi tuntutan dan kehendak bangsa besar Iran.

"22 Bahman adalah manifestasi dari kohesi nasional, persatuan, integrasi sdan kehadiran epik rakyat," ujarnya.

Sayid Raisi menuturkan, hari ini masyarakat di ratusan kota dan ribuan desa di Iran berpartisipasi dalam Pawai 22 Bahman

"Pada hari ini, rakyat Iran membuat perjanjian dengan Imam Khomeini ra, Pemimpin Besar Revolusi Islam, para syuhada dan cita-cita luhur Revolusi Islam, dan perjanjian ini jauh lebih tinggi daripada pemungutan suara," tambahnya.

Menurut Presiden Iran ini, tahun ini 22 Bahman lain telah ditandai dalam sejarah revolusi gemilang, Revolusi Islam.

"Musuh membuat banyak konspirasi dalam satu tahun terakhir, tetapi bangsa mulia Iran mengenal musuh dan tampil dengan baik di atas panggung dengan bersinar terang, dan sekali lagi menggagalkan musuh, dan ini tercatat dalam sejarah Revolusi Islam," kata Sayid Raisi.  

Presiden Iran lebih lanjut menyinggung pencapaian negaranya di berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi dan pertahanan kesehatan dan kedokteran.

Menurutnya, saat ini Iran adalah pemimpin di banyak bidang di kawasan dan menempati peringkat keempat, kelima dan keenam di dunia.

Tanggal 22 Bahman atau 11 Februari disebut sebagai Yaumullah, yaitu hari kemenangan Revolusi Islam yang dipimpin oleh Imam Khomeini ra.

Pencetus Revolusi Islam, Imam Khomeini ra kembali ke Iran pada tanggal 12 Bahman 1357 HS (1 Februari 1979) setelah berada di pengasingan selama 15 tahun.

Setelah 10 hari kembalinya Imam Khomeini ra ke Iran, Revolusi Islam meraih kemenangan pada tanggal 22 Bahman 1357 HS atau 11 Februari 1979.

Peringatan Kemenangan Revolusi Islam mencapai puncaknya pada tanggal 22 Bahman (11 Februari).

Jutaan rakyat Iran di berbagai kota dan desa di negara ini turun ke jalan-jalan untuk berpartisipasi dalam Pawai 22 Bahman. (RA) 

 

Tags