Pertemuan Rahbar dengan Duta Besar Negara-Negara Muslim (1)
(last modified Sat, 22 Apr 2023 13:48:33 GMT )
Apr 22, 2023 20:48 Asia/Jakarta
  • Pertemuan Rahbar dengan Duta Besar Negara-Negara Muslim, Sabtu (22/4/2023).
    Pertemuan Rahbar dengan Duta Besar Negara-Negara Muslim, Sabtu (22/4/2023).

Pertemuan dengan duta besar dari negara-negara Muslim dan Islam merupakan salah satu agenda rutin setiap tahun Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei pada hari Raya Idul Fitri.

Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1444 H di Republik Islam Iran jatuh pada hari Sabtu, 22 April 2023. Pada hari ini, Ayatullah Khamenei bertemu dengan para pejabat tinggi Republik Islam Iran dan duta besar dari negara-negara Muslim.

"Strategi dunia Islam saat ini adalah harus membantu dan memperkuat elemen-elemen pejuang di dalam Palestina," kata Ayatullah Khamenei dalam pidatonya.

Rahbar menyebut persatuan sebagai kebutuhan mendesak dan esensial bagi umat Islam. Ayatullah Khamenei lebih lanjut menyinggung kemerosotan nyata rezim Zionis dan penurunan kekuatan penangkalnya.

"Perkembangan penting ini terjadi berkat kegigihan perlawanan bangsa dan para pemuda Palestina. Strategi dunia Islam saat ini harus difokuskan pada membantu dan memperkuat elemen-elemen pejuang di dalam Palestina," tegasnya.

Rahbar juga menyinggung persoalan yang dihadapi negara-negara Muslim, dan mengatakan, jika perintah al-Quran tentang persatuan dan berpegang teguh pada pada tali (agama) Allah itu diamalkan, maka dunia Islam, yang mempunyai populasi sekitar dua miliar dan memiliki titik geografis paling penting dan sensitif di dunia ini akan dapat mengambil langkah-langkah pemecahan masalah.

Mengenai kemerosotan bertahap rezim Zionis Israel, Ayatullah Khamenei mengatakan, kemerosotan ini, yang dimulai beberapa tahun yang lalu, kini telah meningkat pesat, dan dunia Islam harus memanfaatkan kesempatan besar ini.

Rahbar menganggap masalah Palestina tidak hanya masalah umat Islam tetapi juga masalah kemanusiaan. Dia juga menyinggung peringatan Hari Quds Internasional yang digelar di negara-negara non-Islam.

"Pawai anti-Zionis pada Hari Quds di Amerika dan negara-negara Eropa adalah hasil dari semakin terungkapnya kejahatan rezim perampas, Zionis," ujarnya.

Menurutnya, partisipasi sejumlah warga Eropa dalam aksi mendukung rakyat Palestina sangat penting, yaitu di negara-negara yang bergantung pada Zionis.

Dia menyebut penyebab utama dari situasi yang menyengsarakan dari rezim Zionis adalah perlawanan internal penuh berkah dari rakyat Palestina, dan pengambilan risiko dan pengorbanan para pemuda Palestina.

"Situasi hari ini di wilayah pendudukan membuktikan bahwa semakin banyak perlawanan rakyat Palestina di berbagai wilayah, maka semakin lemah pula rezim palsu itu," tegasnya.

Ayatullah Khamenei menganggap bantuan kepada para pejuang Palestina sebagai strategi penting dunia Islam saat ini.

"Front-front Perlawanan dan negara-negara Islam dan Muslim harus fokus kepada penguatan alemen-elemen pejuang internal Palestina, di mana ini sejalan dengan upaya berharga mereka," tuturnya.

Rahbar menyebut kecenderungan kepada Islam sebagai alasan utama menguatkan kelompok-kelompok Palestina.

"Pada periode ketika kecenderungan Islam tidak disebutkan, perkembangan ini tidak ada," tambahnya.

Ayatullah Khamenei lebih lanjut menyingung peran Imam Khomeini ra sebagai perintis, dan dukungan Iran kepada rakyat Paletina.

"Gerakan ini akan terus berlanjut dan kami berharap rakyat Iran yang tercinta akan menyaksikan suatu hari nanti bahwa umat Islam di semua negara akan menunaikan salat di al-Quds al-Sharif dengan bebas," pungkasnya. (RA)