Aug 12, 2023 12:17 Asia/Jakarta

Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran mengeluarkan pernyataan terkait pembebasan aset Iran yang disita dan pembebasan sejumlah tahanan yang ditahan secara ilegal oleh Amerika Serikat.

Kemenlu Iran menyatakan, Proses pembebasan miliaran dolar dari aset Republik Islam Iran, yang telah disita secara ilegal di Korea Selatan oleh Amerika Serikat selama beberapa tahun, telah dimulai. Iran telah menerima jaminan yang diperlukan untuk kepatuhan Amerika terhadap kewajibannya dalam hal ini.

Menurut pernyataan ini, Pembebasan sejumlah tahanan Iran yang tidak bersalah yang telah ditangkap dan dipenjarakan secara ilegal di AS selama beberapa tahun terakhir dengan tuduhan palsu menghindari sanksi AS yang kejam, telah diupayakan secara serius oleh Kemenlu Iran.

Sehubungan dengan itu, pembebasan sejumlah tahanan yang ditahan secara ilegal oleh Amerika Serikat akan segera direalisasikan. Ini mengingatkan bahwa para tahanan yang diinginkan oleh Amerika masih ada di Iran.

Bendera Iran dan AS

Pada hari Kamis (10/08/2023), Washington mengkonfirmasi pembebasan lima tahanan Amerika dari penjara di Iran dan mengumumkan, Meskipun kesepakatan tercapai untuk pembebasan warga negaranya, tekanan dan sanksi terhadap Tehran tidak akan berkurang.

Delegasi Iran untuk PBB juga mengkonfirmasi berita pembebasan orang-orang ini dari penjara dan penempatan mereka sebagai tahanan rumah pada Kamis (10/8) malam.

Deputi Menteri Luar Negeri Iran Urusan Politik, Ali Bagheri Kani menyatakan bahwa proses pembebasan beberapa miliar dolar aset Iran telah dimulai, dan menekankan, Kami telah menerima jaminan yang diperlukan untuk kepatuhan Amerika terhadap komitmennya, dan pembebasan beberapa tahanan Iran adalah dalam kerangka ini.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengklaim, Dana Iran harus ditransfer ke rekening tertentu sehingga hanya digunakan untuk tujuan kemanusiaan.

Bertentangan dengan apa yang ditekankan oleh para pejabat Amerika, Tehran mengatakan bahwa cara menggunakan aset yang dibebaskan itu sepenuhnya berada dalam wewenang Iran.

Dalam konteks ini, Kemenlu Iran menjelaskan, Bagaimana menggunakan sumber dan aset yang disita, berada di tangan Republik Islam Iran, dan sumber daya ini akan digunakan untuk berbagai kebutuhan negara sebagaimana ditentukan oleh pejabat yang berwenang.

Pembicaraan antara Iran dan Amerika Serikat mengenai pertukaran tahanan antara kedua belah pihak dan pelepasan aset keuangan Iran yang diblokir di luar negeri telah berlangsung lama, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran mengeluarkan pernyataan terkait pembebasan aset Iran yang disita dan pembebasan sejumlah tahanan yang ditahan secara ilegal oleh Amerika Serikat.

Pada Maret 2023, kesepakatan umum dicapai dalam hal ini, tetapi dihentikan karena gangguan dan masalah baru yang diangkat oleh pihak Amerika.

Sekarang, karena desakan Iran pada persyaratannya, pemerintahan Presiden AS Joe Biden praktis menerima syarat yang diajukan Tehran.

Selain itu, Iran telah dengan jelas dan karena tidak percaya pada AS, selama semua uang Iran yang diblokir ditransfer, tahanan berkewarganegaraan ganda yang telah dihukum karena melakukan kejahatan keamanan di Iran tidak akan dibebaskan.

Dalam konteks ini, Deputi Bidang Hubungan Politik Kantor Presiden Iran Mohammad Jamshidi menulis di laman pribadinya, Setelah pembebasan uang Iran di Irak, proses pembebasan semua aset Iran di Korea Selatan juga telah dimulai. Sampai transfer uang selesai, para tahanan yang diinginkan oleh AS akan tetap tinggal di Iran.

Poin penting adalah bahwa perjanjian Iran dengan pemerintahan Biden, yang mencakup pembebasan uang Iran yang diblokir di Korsel dan pembebasan tahanan Iran, telah menimbulkan protes keras dari politisi Amerika garis keras.

Senator Republik Radikal Tom Cotton menyambut baik pembebasan tahanan berkewarganegaraan ganda dalam sebuah pernyataan, tetapi mengkritik keras Joe Biden karena setuju dengan Tehran tentang masalah ini dan menilainya menari dengan genderang Iran.

Mike Pompeo, Menlu AS garis keras dari pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump, juga mengungkapkan kemarahannya dalam menanggapi perjanjian pertukaran tahanan di media sosial X dan mengklaim, Membebaskan enam miliar dolar untuk Tehran, itupun hanya agar para sandera Amerika bisa keluar dari penjara adalah kesepakatan yang menakutkan.

Mike Pompeo, mantan Menlu AS

Sikap-sikap ini terkait kesepakatan baru-baru ini dengan AS, terkait pembebasan aset Iran yang diblokir dan pembebasan tahanan menunjukkan ketegaran Tehran pada posisinya sebagai kemenangan lain melawan AS dan kegagalan politisi garis keras Amerika dalam menghadapi Iran.

Selain itu, Tehran dengan tegas menyebut realisasi permintaan Washington untuk tahanan berkewarganegaraan ganda bergantung pada transfer lengkap asetnya, dan dengan demikian, telah menunjukkan ketidakpercayaannya sepenuhnya terhadap AS mengingat pelanggaran janji Washington yang berulang kali.(sl)

Tags