Okt 03, 2023 17:45 Asia/Jakarta
  • Rahbar bertemu dengan dubes negara Muslim, dan peserta Konferensi Internasional Persatuan Islam di Tehran
    Rahbar bertemu dengan dubes negara Muslim, dan peserta Konferensi Internasional Persatuan Islam di Tehran

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran mengatakan alasan kekuatan arogan dunia melakukan penistaan atas Al Quran, karena merasa terancam oleh ajaran kitab suci ini. Ia menekankan penerapan kebijakan yang sama dalam masalah-masalah asasi untuk melawan intervensi Amerika Serikat, dan kekuatan-kekuatan arogan dunia lainnya.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Selasa (3/10/2023) melakukan pertemuan dengan para duta besar negara Muslim, peserta Konferensi Internasional Persatuan Islam, dan berbagai lapisan masyarakat Iran, di hari kelahiran Nabi Muhammad Saw, dan Imam Jafar Shadiq.

Dalam pertemuan itu Rahbar menjelaskan, "Setiap umat manusia berutang budi kepada Nabi Muhammad Saw, karena Nabi selayaknya tabib ulung dan mahir, telah memberikan resep konseptual dan praktis untuk mengatasi semua masalah utama umat manusia seperti kemiskinan, kebodohan, penindasan, diskriminasi, hawa nafsu, ketidakberimanan, minus tujuan hidup, kerusakan akhlak, dan kerusakan sosial."

Ayatullah Khamenei percaya bahwa upaya musuh yang mengira bisa melemahkan Al Quran dengan melakukan aksi-aksi penistaan bodoh, hanyalah angan-angan, dan justru akan mengungkap hakikat musuh-musuh Al Quran.

"Al Quran adalah kitab hikmah dan pengetahuan, kitab yang membangun dan membangkitkan manusia, permusuhan terhadap Al Quran pada hakikatnya adalah permusuhan terhadap ajaran-ajaran luhurnya," kata Rahbar.

Di bagian lain paparannya, Ayatullah Khamenei menyinggung Pekan Persatuan Islam, dan mengajak para pemimpin, politisi negara-negara Muslim, serta para cendekiawan dan intelektual Islam, untuk merenungkan pertanyaan ini, "Siapakah musuh persatuan negara-negara Muslim, dan siapa yang dirugikan oleh persatuan umat Islam, dan siapa yang merasa dicegah dalam melakukan penindasan, perampokan dan intervensi karena persatuan Islam ini ?".

Rahbar menegaskan persatuan negara-negara Muslim, di kawasan Asia Barat dan Afrika Utara telah mencegah aksi pencurian, pemaksaan dan intervensi Amerika Serikat.

"Hari ini AS memberikan pukulan terhadap negara-negara kawasan di bidang politik dan ekonomi, mereka mencuri minyak Suriah, melindungi kelompok teroris ISIS zalim, bengis dan peminum darah di kamp-kamp miliknya untuk dipakai kembali saat dibutuhkan dalam mencampuri urusan negara lain. Tapi jika semua bersatu, dan jika Iran, Irak, Suriah, Lebanon, Arab Saudi, Mesir, Yordania, serta negara-negara pesisir Teluk Persia menerapkan kebijakan yang sama dalam masalah-masalah asasi dan kunci, maka kekuatan-kekuatan arogan tidak akan mampu dan berani untuk mencampuri urusan dalam negeri serta kebijakan luar negeri kita," imbuhnya.

Ayatullah Khamenei menilai upaya para pemimpin negara dan tokoh-tokoh Dunia Islam dalam memusatkan perhatian secara serius pada masalah vital persatuan, dan masalah regional lain yaitu kejahatan Rezim Zionis terhadap rakyat Palestina, sebagai hal yang urgen.

Ia menegaskan, "Sekarang Rezim Zionis bukan hanya menaruh dendam kesumat, dan kemarahan yang dalam pada Republik Islam Iran semata, tapi juga pada seluruh negara di sekitarnya seperti Mesir, Suriah, dan Irak, karena tujuan mereka adalah menguasai wilayah dari Sungai Nil hingga Sungai Eufrat."

Menurut Rahbar, masalah Palestina, perampokan dan pengusiran paksa terhadap sebuah bangsa dari rumah-rumahnya, serta penyiksaan dan pembunuhan mereka adalah masalah pertama Dunia Islam sejak beberapa puluh tahun lalu.

"Sikap definitif Republik Islam Iran adalah negara-negara yang menjadikan taruhan normalisasi hubungan dengan Rezim Zionis sebagai model kerjanya pasti akan rugi, karena Rezim Zionis akan sirna, dan mereka sedang bertaruh pada kuda yang kalah," pungkasnya. (HS)

Tags