Des 17, 2023 21:34 Asia/Jakarta
  • Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Hossein Amirabdollahian.
    Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Hossein Amirabdollahian.

Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan, rezim Zionis Israel melakukan kejahatan yang lebih kejam daripada perilaku Daesh (ISIS) untuk membuat sebuah pencapaian agar bisa mengkompensasi kegagalan bersejarah dan memalukan yang mereka alami.

"Setelah 70 hari, Hamas tidak dapat dihancurkan, dan perlawanan tidak dapat dilucuti, dan para tahanan militer Zionis juga tidak bisa dibebaskan melalui perang, serta program evakuasi paksa warga Jalur Gaza juga tidak berhasil," tulis Amirabdollahian di akutn media sosialnya pada hari Minggu (17/12/2023).

Dia menambahkan, meskipun kejahatan perang terhadap perempuan dan anak-anak terus berlanjut, namun hingga sekarang Palestina adalah pemenang pasti di medan pertempuran yang tidak setara ini. Otoritas rezim Zionis terus melakukan kejahatan yang lebih keji daripada perilaku ISIS, agar menggapai sebuah pencapaian dan mampu mengkonvensasi kekalahan bersejarah mereka yang memalukan.

Pada tanggal 7 Oktober 2023, kelompok perlawanan Palestina memulai operasi Badai al-Aqsa dari Jalur Gaza terhadap posisi rezim pendudukan al-Quds untuk membalas beragam kejahatan Israel dan penjajahan rezim ilegal ini.

Anak-anak Palestina di Jalur Gaza, korban serangan udara rezim Zionis Israel, November 2023

Israel kemudian malancarkan serangan besar-besaran terhadap Gaza, untuk membalas dan mengkompensasi kekalahannya itu serta menghentikan operasi-operasi perlawanan Palestina.

Militer rezim Zionis telah dengan sengaja menyerang perumahan penduduk, rumah sakit, pasar, sekolah UNRWA, masjid, geraja dan fasilitas publik lainnya.

Serangan udara rezim Zinis ke Gaza telah menyebabkan lebih dari 19.000 warga Palestina gugur dan 51.000 lainnya terluka. (RA)

Tags