Pesan Ayatullah Khamenei, Berpartisipasi dalam Pemilu, Jaga Persatuan Nasional
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, atau Rahbar, menekankan urgensi persatuan nasional, dan menyebut pemilu 1 Maret mendatang, sebagai jalan keluar permasalahan, dan perbaikan kondisi, serta mengajak masyarakat berpartisipasi secara luas.
Hari Jumat, tanggal 1 Maret 2024 mendatang, di Iran, akan digelar pemilu Majles Khobregan (Dewan Pakar Kepemimpinan) periode ke-6, dan Majles Syura Islam (Parlemen) periode ke-12.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Minggu (18/2/2024) dalam pertemuan dengan masyarakat Provinsi Azerbaijan Timur, menganggap kubu imperialis tidak diragukan, menentang pemilu di Iran.
Ia menuturkan, "Pemilu adalah perwujudan dari sistem pemerintahan republik, oleh karena itu kubu arogan dunia terutama Amerika Serikat, yang menolak republik dan Islam, menentang pemilu dan paritipasi luas masyarakat Iran, di tempat-tempat pemungutan suara."
Rahbar juga menyinggung permintaan salah seorang mantan Presiden AS, terhadap rakyat Iran, untuk tidak berpartisipasi dalam pemilu-pemilu sebelumnya.
"Presiden AS itu tidak menyadari bahwa ia sudah membantu Iran, pasalnya rakyat negara ini, karena melawan dan menentang permintaannya, justru berpartisipasi lebih luas dalam pemilu daripada sebelumnya. Maka dari itu AS, tidak berbicara seperti itu lagi, tapi menggunakan beragam metode lain untuk menjauhkan, dan membuat rakyat putus atas pemilu," papar Ayatullah Khamenei.
Rahbar menilai pemilu sebagai pilar utama negara Republik Islam Iran, dan merupakan jalan keluar untuk memperbaiki kondisi negara saat ini.
Ia menerangkan, "Semua warga Iran, harus berpartisipasi dalam pemilu. Mereka yang menginginkan perbaikan, dan penyelesaian berbagai masalah, jalan benar yang harus ditempuh adalah pemilu, dan harus berpartisipasi dalam pemilu."
Ayatullah Khamenei menegaskan, "Orang-orang yang menjadi peserta pemilu harus menghindari perilaku buruk, cemoohan, pelecehan dan penghinaan terhadap yang lainnya dalam kampanye, dan media sosial, serta menghindari upaya merusak citra orang lain, dan menyebar hoaks demi menarik simpati masyarakat."
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, juga menekankan asas-asas pemilu yang bersih, sehat dan meyakinkan sebagai tuntutan kontinu rakyat terhadap pemerintah.
"Selama beberapa dekade ini tidak pernah ditemukan kecurangan dalam pemilu Iran, dalam arti klaim musuh, dan tuduhan-tuduhan semacam ini tidak berdasar. Dalam beberapa kasus, musuh menyampaikan sejumlah klaim, setelah diteliti dan diselidiki, sejumlah kecurangan terungkap, tapi tidak pernah terjadi kecurangan fatal yang bisa sampai mengubah hasil akhir pemilu, dan pemilu di Iran, selalu bersih, sehat dan meyakinkan," papar Rahbar.
Menurut Ayatullah Khamenei, persatuan rakyat Iran, adalah kunci keberhasilan, kemenangan, dan kelestarian Revolusi Islam, di negara ini.
Ia menegaskan, "Perbedaan pilihan, dan pandangan politik tidak boleh mempengaruhi persatuan nasional Iran, di hadapan musuh-musuh negara."
Rahbar meyakini bahwa Revolusi Islam Iran, semakin tumbuh, dan semakin kuat di usianya yang ke-45 tahun, di tengah terpaan badai peristiwa, konspirasi dan fitnah-fitnah.
"Revolusi berarti rakyat dan negara, dengan melewati jalan-jalan terjal, tumbuh semakin kuat, dan kokoh, serta memiliki pandangan dan pengaruh yang lebih besar, dan hari ini kita harus menunaikan seluruh kewajiban dengan pemahaman tepat atas kewajiban-kewajiban tersebut," imbuh Ayatullah Khamenei.
Rahbar menegaskan, pandangan ke diri, dan pandangan ke musuh, adalah dua kewajiban asasi seluruh rakyat Iran, dan semuanya harus memiliki evaluasi yang benar terhadap diri dan musuh, karena lalai atas kewajiban ini merupakan bencana besar. (HS)