Baghaei: Permintaan G7 agar Tehran Bekerja Sama dengan IAEA bersifat intervensionis
-
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei
Pars Today - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran menyebut klaim yang tercantum dalam pernyataan akhir pertemuan para menteri luar negeri G7 di Kanada mengenai Republik Islam Iran tidak berdasar, tidak bertanggung jawab, dan ditolak.
Menurut laporan Pars Today, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei menilai pengulangan posisi tidak bertanggung jawab negara-negara anggota G7 dalam menyetujui tindakan ilegal dan tidak beralasan dari tiga negara Eropa dan Amerika Serikat dalam menyalahgunakan mekanisme penyelesaian sengketa JCPOA untuk memulihkan resolusi Dewan Keamanan PBB yang telah dicabut terhadap Iran sebagai dukungan mereka terhadap tindakan yang salah secara internasional.
Baghaei menekankan bahwa sikap G7 ini sama sekali tidak membebaskan mereka dari sifat ilegal dan tidak beralasan dari tindakan tiga negara Eropa dan Amerika Serikat tersebut.
Mengenang agresi militer ilegal rezim Zionis dan Amerika Serikat terhadap Iran serta serangan terhadap fasilitas nuklir damai Republik Islam, Jubir Kemenlu Iran menyebut permintaan G7 agar Tehran bekerja sama dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) sebagai penipuan dan intervensionis.
Jubir Kemenlu Iran menekankan: "Pada dasarnya, Amerika Serikat adalah penyebab utama situasi saat ini akibat penarikan diri secara ilegal dan sepihak dari JCPOA serta serangan terhadap Iran. Ketiga negara Eropa, karena kepatuhan mereka kepada Amerika Serikat dan kegagalan mereka dalam menjalankan peran, tidak hanya melakukan pelanggaran berat terhadap kewajiban JCPOA, tetapi juga mengabaikan semua inisiatif dan upaya Iran untuk memajukan diplomasi dengan niat jahat yang nyata."
Baghaei juga menilai posisi G7 terkait isu Palestina tidak bertanggung jawab dan bertentangan dengan kewajiban internasional mereka untuk menghormati hak bangsa-bangsa atas penentuan nasib sendiri dan mencegah genosida.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran selanjutnya menolak klaim G7 yang berulang dan tidak bertanggung jawab terhadap Iran terkait konflik Ukraina.
Ia juga menekankan posisi berprinsip Republik Islam Iran dalam masalah ini, yaitu menentang perang dan perlunya mengakhiri konflik melalui dialog dan negosiasi diplomatik antara pihak-pihak terkait.
"Republik Islam Iran tidak ikut campur dalam konflik Ukraina," pungkas Baghaei.(sl)