Gharibabadi: Persatuan Peradaban Berfungsi Perlawanan terhadap Provokasi Perang dan Hegemoni
https://parstoday.ir/id/news/iran-i182290-gharibabadi_persatuan_peradaban_berfungsi_perlawanan_terhadap_provokasi_perang_dan_hegemoni
Wakil Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran bidang Hukum dan Internasional menegaskan bahwa persatuan peradaban harus berfungsi sebagai bentuk perlawanan terhadap perang dan dominasi global
(last modified 2025-12-15T08:14:54+00:00 )
Des 15, 2025 14:25 Asia/Jakarta
  • Gharibabadi: Persatuan Peradaban Berfungsi Perlawanan terhadap Provokasi Perang dan Hegemoni

Wakil Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran bidang Hukum dan Internasional menegaskan bahwa persatuan peradaban harus berfungsi sebagai bentuk perlawanan terhadap perang dan dominasi global

Ia juga menyerukan respons serius dari komunitas internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap agresi rezim Zionis serta dukungan Amerika Serikat terhadapnya.

Dalam Sidang Global ke-11 Aliansi Peradaban Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNAOC) yang diselenggarakan di Riyadh, Arab Saudi, Kazem Gharibabadi menekankan pentingnya persatuan peradaban dalam menghadapi agresi dan kebijakan hegemonik. Dalam pidatonya, ia menyebut persatuan peradaban sebagai prinsip strategis yang mampu berperan dalam pemberantasan terorisme, penciptaan perdamaian berkelanjutan, peningkatan keadilan sosial dan ekonomi, serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bersama.

Gharibabadi merujuk pada inisiatif Iran pada tahun 2001 yang menetapkan “Tahun Dialog Antar-Peradaban” di PBB, dan menegaskan bahwa Iran, dengan latar belakang sejarah dan budaya yang kaya, siap bekerja sama dengan negara-negara lain untuk memperkuat solidaritas global. Ia menyatakan bahwa budaya dan peradaban Iran dibangun atas dasar kebijaksanaan, toleransi, dan saling pengertian, serta dapat berkontribusi bagi perdamaian dan koeksistensi global yang berkelanjutan.

Ia juga menyinggung tantangan global saat ini, termasuk perang, kemiskinan, sanksi sepihak, perubahan iklim, dan krisis kemanusiaan, yang menurutnya memerlukan kerja sama dan solidaritas antarbangsa dan antarperadaban. Ia menegaskan bahwa Piagam PBB dan prinsip-prinsip hukum internasional menghadapi ancaman serius, sementara efektivitas lembaga-lembaga internasional, khususnya Dewan Keamanan PBB, telah melemah.

Gharibabadi secara tegas menuduh rezim Zionis dan Amerika Serikat sebagai pelaku perang dan agresi, yang telah merenggut nyawa ribuan warga sipil tak berdosa serta mengancam perdamaian dan keamanan global. Ia menekankan bahwa persatuan peradaban harus dipahami sebagai bentuk perlawanan terhadap kebijakan-kebijakan hegemonik tersebut, dan bahwa komunitas internasional serta PBB harus menunjukkan tanggung jawab yang lebih besar dalam menegakkan hak asasi manusia dan perdamaian dunia.

Wakil Menteri Luar Negeri Iran itu menegaskan bahwa rakyat Iran tidak akan pernah menyerah pada ancaman dan agresi, dan akan tetap bersatu dalam menghadapi para agresor. Ia menutup pernyataannya dengan menyerukan dialog dan diplomasi yang berlandaskan saling menghormati guna menemukan solusi bersama atas tantangan global, serta membela hak-hak bangsa dan keadilan internasional.

Sidang ini dihadiri oleh para menteri luar negeri dari berbagai negara dan diselenggarakan dalam rangka peringatan 20 tahun berdirinya Aliansi Peradaban PBB, dengan tema: “Dua Dekade Dialog untuk Kemanusiaan: Mendorong Era Baru Rasa Hormat dan Saling Pengertian di Dunia Multipolar.” Dalam kesempatan tersebut, Iran kembali menegaskan perannya sebagai penggagas dialog antarperadaban dan pendukung perdamaian serta keadilan global.(PH)