Bebaskan Palestina, Intifada dan Resistensi harus Dilanjutkan
Penasihat Ketua Parlemen Iran untuk Urusan Internasional, Hossein Amir-Abdollahian mengatakan, peringatan Hari Bumi Palestina (Setiap 30 Maret) adalah penegasan pada hubungan bangsa Palestina dengan tanah dan hak-hak sah mereka.
"Satu-satunya cara bagi bangsa Palestina untuk mencapai hak-hak sahnya adalah melanjutkan intifada dan perlawanan," ujarnya dalam sebuah pernyataan, Selasa (28/3/2017) seperti dilansir IRNA.
Menurut Amir-Abdollahian, Hari Bumi Palestina adalah pengingat tentang prioritas perlawanan terhadap rezim ilegal Zionis dan pentingnya persatuan untuk membebaskan al-Quds al-Syarif.
"Semua konspirasi saat ini di kawasan bertujuan untuk menyimpangkan dunia Islam dan Arab dari isu Palestina serta menciptakan perpecahan dan permusuhan di tengah kaum Muslim," jelasnya.
Ia menegaskan bahwa untuk menjamin keamanan di kawasan, semua kapasitas dan upaya harus difokuskan untuk mendukung pembebasan al-Quds dan perang melawan terorisme Takfiri dan Zionis.
"Kebangkitan Hari Bumi, intifada pertama dan kedua serta intifada al-Quds menjadi bukti bahwa rakyat Palestina akan terus berjuang bersama-sama untuk mencapai tujuan mulia pembebasan penuh tanah air mereka," tambahnya.
Hari Bumi Palestina adalah hari kebangkitan nasional rakyat Palestina di wilayah pendudukan tahun 1948.
Pada 30 Maret 1976, rezim Zionis merampas ribuan hektar tanah milik warga Palestina di wilayah pendudukan demi menyempurnakan kebijakan imperialismenya.
Pada hari itu, militer Israel menumpas aksi rakyat Palestina di daerah al-Khalil untuk memprotes kebijakan perampasan tanah Arab. Enam warga Palestina gugur syahid dalam serangan tentara Zionis. (RM)