Pars Today
Komisaris Hak Asasi Manusia PBB menekankan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas gelombang ledakan mematikan di Lebanon yang menargetkan perangkat pengiriman pesan “harus dimintai pertanggungjawaban”.
Dengan mengeluarkan pernyataan tentang sifat dan bentuk ledakan perangkat komunikasi pager di Beirut, ibu kota Lebanon, Hizbullah Lebanon mengumumkan penyelidikannya atas penyebab ledakan serentak tersebut.
Sejumlah media mengabarkan penembakan terhadap Kedutaan Besar Amerika Serikat, di kota Beirut, Lebanon, pada hari Rabu (5/6/2024) pagi.
Sejumlah pemimpin kelompok perlawanan Palestina, dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran, di Beirut, mengatakan bahwa waktu berpihak pada perlawanan Palestina.
Menteri Luar Negeri Lebanon, menyebut Rezim Zionis, sebagai pelaku serangan teror ke kantor Hamas, di Dahiyeh, Beirut, dan peledakan bom di Kerman, Iran.
Perdana Menteri Lebanon, mengecam kejahatan terbaru Rezim Zionis, di Dahiyeh, Beirut, dan menyebutnya sebagai upaya Israel, untuk menyeret Lebanon, ke perang baru.
Duta Besar Republik Islam Iran di Beirut mengatakan tentang kejadian di Gaza bahwa Amerika tidak mampu ikut berperang, sementara satu-satunya tujuan AS adalah menyelamatkan rezim Zionis.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Islam Iran Hossein Amirabdollahian bertemu Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayid Hassan Nasrullah di Lebanon.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan, akar utama krisis dan konflik di kawasan Asia Barat dimulai ketika rezim palsu Zionis mulai menduduki tanah air bangsa Palestina.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Nasser Kanaani mengeluarkan pernyataan terkait dengan peringatan pembataian warga Palestina di Sabra dan Shatila pada September 1982, di Beirut, ibu kota Lebanon, yang saat itu diduduki oleh rezim Zionis Israel.