Anggota Knesset dari partai Likud mengkritik kinerja kabinet rezim Zionis dalam perang melawan kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza, dan menggambarkan pencapaian strategis gerakan Hamas dalam perang melawan Israel sebagai hal yang menyedihkan.
Kantor Perdana Menteri Rezim Zionis mengumumkan Benjamin Netanyahu, memerintahkan Direktur Mossad dan Shin Bet, berangkat ke Kairo dan Doha, untuk memulai perundingan gencatan senjata Gaza.
Aktivis pro Palestina dilaporkan menyela dan menghalangi Presiden AS, Joe Biden saat menyampaikan pidato kampanye di negara bagian Carolina Utara.
Menteri Luar Negeri Iran, dalam percakapan telepon dengan Kepala Biro Politik Hamas mengatakan, dunia sudah menyadari bahwa Perdana Menteri Rezim Zionis, di ujung tanduk, dan hanya bertahan hidup.
Sebagaimana diprediksi para pengguna media sosial Zionis, demonstrasi luas memprotes kebijakan Kabinet Perdana Menteri Israel, berujung dengan kekerasan.
Ribuan orang berdemonstrasi di berbagai kota di wilayah pendudukan, termasuk Tel Aviv dan Haifa.
Perdana Menteri Rezim Zionis, Benjamin Netanyahu menyerahkan dokumen usulannya mengenai skenario pasca perang di Gaza.
Salah satu pejabat senior Hamas mengatakan, pembebasan tawanan Rezim Zionis, membutuhkan biaya, dan Israel, harus membayarnya.
Ratusan pemukim Zionis, bermonstrasi di depan kediaman PM Benjamin Netanyahu, dan menuntut kesepakatan segera dengan Hamas, terkait pertukaran tawanan.
Seiring berlanjutnya perilaku sepihak Benjamin Netanyahu sebagai perdana menteri rezim Zionis dalam menangani masalah Gaza, para penentangnya mengancam akan membubarkan kabinet perang.