Program Pangan Dunia (WFP) memperingatkan, "Jika perang di Gaza terus berlanjut, jalur ini akan menyaksikan kelaparan."
Di tengah berlanjutnya perang di Jalur Gaza dan pembantaian warga Palestina di wilayah ini oleh rezim Zionis, Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan terhadap kehancuran Gaza dan serangan membabi buta terhadap warga sipil.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran mengatakan, "Penyebaran propaganda luas front Zionis-Amerika Serikat terhadap Palestina tidak kurang dari penembakan rudal mereka terhadap warga Gaza."
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengumumkan dalam sebuah laporan resmi bahwa kita telah menyaksikan eksodus terbesar rakyat Palestina sejak tahun 1948 dalam beberapa pekan terakhir.
Setelah tiga puluh tujuh hari berlalu sejak pembantaian terhadap warga Gaza yang tidak berdaya, pejabat kebijakan luar negeri Uni Eropa menyerukan penghentian segera perang Gaza.
Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar menilai kebijakan Zionis yang melakukan pembunuhan massal dan hukuman terhadap warga sipil tak berdosa tidak dapat diterima.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan pengakhiran siklus kekerasan, pelindungan warga sipil, dan pencegahan bencana kemanusiaan yang lebih parah di Palestina adalah prioritas yang mendesak.
Untuk pertama kalinya setelah 30 tahun, PBB mengirim delegasi ke wilayah Nagorno-Karabakh dengan tujuan kemanusiaan.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan Washington tidak mempercayai Iran, dan mengklaim jika Iran, ingin menggunakan uangnya untuk keperluan di luar kemanusiaan, maka AS akan mencegahnya.
Program Pangan Dunia menghentikan kegiatan pencegahan malnutrisi di Yaman.