Pars Today
Setelah sekitar tujuh bulan berlalu sejak operasi 7 Oktober yang dikenal dengan Badai Al-Aqsa, media serta kalangan politik dan keamanan militer rezim Zionis mengakui kekalahan rezim ini.
Mereaksi kesiapan negara-negara Eropa untuk mengakui kemerdekaan negara Palestina, kelompok-kelompok perlawanan menganggapnya sebagai perubahan besar dalam sikap negara-negara di dunia dalam mendukung perjuangan bangsa Palestina.
Menteri Luar Negeri Kolombia mengumumkan keputusan negaranya untuk membuka kedutaan besar di kota Ramallah.
Dalam sebuah langkah yang jarang terjadi, Prancis, Belgia dan Slovenia mengumumkan dukungan mereka terhadap keputusan Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) yang mengeluarkan surat perintah penangkapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena melakukan kejahatan perang dan genosida terhadap warga Palestina.
Perdana Menteri Lebanon menilai kesepakatan Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) dengan rencana gencatan senjata yang diajukan negara-negara mediator sebagai langkah maju untuk menghentikan konflik.
Presiden Turki, mengatakan, Perdana Menteri Israel, tak berperikemanusiaan, dan Turki, menyetop seluruh transaksi perdagangan dengan Israel, yang bernilai 9,5 miliar dolar Amerika.
Berlanjutnya protes jalanan di Wilayah Pendudukan, perbedaan pendapat antara pihak oposisi dan kabinet rezim Zionis, serta meningkatnya kemungkinan Mahkamah Internasional mengeluarkan perintah untuk menangkap Benjamin Netanyahu telah menyebabkan krisis politik di Tel Aviv semakin membara.
Anggota Kabinet Perang Rezim Zionis, mengancam akan menumbangkan pemerintahan Israel, saat ini, dan mengatakan, pembebasan tawanan Israel, dari tangan perlawanan Palestina, jauh lebih penting dari serangan ke Rafah.
Dengan pelanggaran gencatan senjata tidak tertulis antara Amerika Serikat dan kelompok-kelompok perlawanan oleh Washington, serangan baru terhadap pangkalan negara itu di Suriah dan Irak pun dimulai.
Media Lebanon, mengabarkan, Perdana Menteri Israel, meminta Presiden Prancis, untuk menerapkan kembali programnya guna menenangkan perbatasan selatan Lebanon, dan menjauhkan pasukan Hizbullah.