Negara-negara Arab Perintahkan Warganya Tinggalkan Ukraina
Uni Emirat Arab (UEA), Irak dan Kuwait memperingatkan warganya agar tidak bepergian ke Ukraina serta meminta warga dan staf kedutaan mereka untuk meninggalkan negara itu.
Negara-negara Barat dan Amerika Serikat baru-baru ini mengeluarkan klaim tentang kemungkinan serangan Rusia ke Ukraina.
Para pejabat Moskow membantah keras klaim itu, tetapi juga memperingatkan serangan artileri Ukraina di bagian timur yang didominasi oleh etnis Rusia.
Dikutip dari kanal Telegram Saberin News, Sabtu (12/2/2022), Kementerian Luar Negeri Kuwait meminta warganya di Ukraina untuk meninggalkan negara itu demi keselamatan mereka.
Kemenlu Kuwait juga mengatakan warga harus menunda rencana kunjungan ke Ukraina di tengah meningkatnya ketegangan antara negara itu dan Rusia.
Kementerian Luar Negeri Irak meminta staf kedutaan di Kiev untuk menggunakan cuti tahunan mereka sehingga dapat memastikan keamanannya di Ukraina.
Warga Irak juga diminta untuk meninggalkan Ukraina untuk memastikan keamanan dan keselamatan mereka karena keadaan yang sedang dialami Ukraina.
UEA juga mengimbau warganya untuk tidak bepergian ke Ukraina. Kedutaan Besar UEA di Kiev, meminta warga untuk menunda perjalanan ke negara itu. Kedutaan tidak secara resmi memberikan alasan di balik permintaan tersebut.
Warga Amerika di Ukraina diberitahu pada hari Jumat bahwa mereka harus pergi dalam waktu 48 jam karena Rusia dapat menyerang kapan saja, kemungkinan dengan serangan udara, kata Gedung Putih.
Namun, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuduh Amerika Serikat berusaha memprovokasi konflik di Ukraina. (RM)