Pemimpin Zionis Gabung dengan Pemrotes Netanyahu
Ketegangan di wilayah Palestina pendudukan meningkat dan Pemimpin rezim Zionis Israel Isaac Herzog menyerukan penghentian proses pengesahan rencana kontroversial mengenai reformasi undang-undang yudisial yang diagendakan kabinet Perdana Menteri Benjamin Netayahu.
Rencana kabinet Netanyahu yang disebut sebagai "reformasi peradilan" yang ditafsirkan oleh penduduk wilayah pendudukan sebagai kudeta "konstitusional" telah menyebabkan meningkatnya protes di kalangan masyarakat Israel.
Menurut laporan kantor berita Sputnik pada hari Senin (27/3/2023), Ishaq Herzog dalam sebuah pidato, meminta kabinet Netanyahu untuk menghentikan rencana reformasi undang-undang peradilan demi menjaga persatuan warga Israel dan berdasarkan pertanggung jawaban.
Secara bersamaan, dua partai yang dikenal sebagai Yhud Hetorah dan Shas telah menarik diri dari kelanjutan rencana reformasi peradilan yang dipertimbangkan oleh Netanyahu dan menuntut penghentian reformasi tersebut.
Menurut laporan ini, Boaz Ben Tzur, pengacara pribadi Netanyahu juga telah bergabung dengan barisan penentang PM ini. Dia mengancam akan menghentikan perwakilan hukum Netanyahu jika rencana reformasi peradilan disetujui.
Naftali Bennett, mantan PM rezim Zionis, menanggapi gelombang kerusuhan baru-baru ini, dan mengatakan bahwa dari tahun 1973 hingga sekarang, Israel sekarang berada dalam situasi keamanan yang paling berbahaya.
Netanyahu pada hari Minggu memecat Menteri Perang Israel Yoav Galant disebabkan penentangnnya tehadap rencana reformasi peradilan.
Israel sedang menunggu "gempa susulan" dari keputusan pencopotan Yoav Galant dan meningkatnya kemarahan publik terhadap rencana reformsai yudisial. (RA)