Gara-Gara Dukung Palestina, Menteri Hak Sosial Spanyol Dipecat
(last modified Tue, 21 Nov 2023 07:11:28 GMT )
Nov 21, 2023 14:11 Asia/Jakarta
  • Gara-Gara Dukung Palestina, Menteri Hak Sosial Spanyol Dipecat

Menteri Hak Sosial Spanyol, yang menyampaikan statemen mendukung bangsa Palestina Gaza dan mengutuk kejahatan rezim Zionis yang dibagikan di jejaring sosial, dipecat oleh Perdana Menteri negara ini.

Ione Belarra, Menteri Hak Sosial Spanyol sebelumnya menyerukan penghentian kerja sama senjata negaranya dengan rezim Zionis dan mengadili Netanyahu sebagai penjahat perang.

Beberapa hari yang lalu, politisi Spanyol ini menyinggung tragedi di Gaza dengan mengatakan, "Kami menyaksikan langsung genosida yang dilakukan Israel di Palestina, dan saya tidak ingin menjadi kaki tangan mereka."

Ione Belarra, Senin (16/10/2023) menanggapi peristiwa-peristiwa yang terjadi Gaza, beberapa hari terakhir dan menuturkan, "Israel, telah melakukan hukuman kolektif terhadap penduduk Gaza." 

Menteri Hak Sosial Spanyol, menjelaskan, "Israel, membiarkan ratusan ribu orang tanpa listrik, air minum, dan makanan, lalu membombardir warga sipil. Ini merupakan hukuman kolektif, dan pelanggaran berbahaya terhadap hukum internasional, serta dapat dianggap sebagai kejahatan perang dan genosida." 

Belarra menambahkan, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, harus diseret ke Mahkamah Pidana Internasiona, ICC di Den Haag. 

"Penduduk Gaza, terancam pembunuhan massal yang didukung oleh Amerika Serikat, dan Eropa, dan saya ingin menyampaikan penentangan saya atas kondisi ini," tegasnya. 

Menteri Hak-Hak Sosial Spanyol menerangkan bahwa Uni Eropa, dan Amerika Serikat, memprovokasi Israel, untuk melanjutkan kebijakan permusuhannya terhadap Palestina.

 

Tahun ini, Spanyol membeli peralatan militer senilai 300 juta euro dari rezim Zionis dan menandatangani perjanjian pembelian lagi senilai 700 juta euro.​

Pertempuran antara kekuatan perlawanan dan penjahat Zionis telah memasuki hari ke-46 sementara pemboman terhadap pemukiman, rumah sakit dan sekolah di Gaza yang dilakukan militer Israel terus berlanjut.

Kantor informasi pemerintah di Jalur Gaza hari Senin mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa agresi rezim Zionis di Gaza telah meningkat menjadi 13.300 orang, dan jumlah korban luka meningkat menjadi lebih dari 31.000 orang.​(PH)