UNIFIL Khawatirkan Eskalasi Ketegangan di Lebanon Selatan
Komandan pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) memperingatkan eskalasi ketegangan di Lebanon selatan yang dapat menimbulkan konsekuensi destruktif.
Sejak awal perang rezim Zionis di Gaza, Israel melacarkan serangan ke Lebanon selatan, yang mengakibatkan sejumlah warga dan pasukan Hizbullah gugur.
Menurut jaringan Al-Nashra, Mayjen Jenderal Aroldo Lazaro, Komandan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon hari Sabtu (25/11/2023) mengungkapkan keprihatinan dengan terjadinya baku tembak yang meluas di sepanjang Sabuk Biru, yang menyebabkan kematian banyak orang dan menyebabkan banyak kerusakan.
Komandan UNIFIL menyatakan bahwa semua pihak harus mematuhi Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 dan menghentikan operasi permusuhan sambil berusaha mencari solusi jangka panjang untuk menyelesaikan akar penyebab konflik.
Resolusi 1701 Dewan Keamanan PBB, yang disetujui setelah berakhirnya perang 33 hari antara Israel dan Lebanon pada tahun 2006, memperingatkan rezim Zionis terhadap tindakan permusuhan terhadap Lebanon.Namun Israel mengabaikan resolusi ini, dan selalu melanggar wilayah udara, darat dan laut Lebanon.(PH)