Upaya Israel Cegah Pembalasan Iran, dari Argentina Hingga Baluchestan
(last modified Sat, 13 Apr 2024 10:12:00 GMT )
Apr 13, 2024 17:12 Asia/Jakarta
  • Kabinet Rezim Zionis
    Kabinet Rezim Zionis

Beberapa media Barat, mengabarkan serangan balasan Iran, ke Israel, akan segera dilakukan. Bloomberg, mengabarkan Amerika Serikat, meyakini serangan Iran, ke Israel, pasti dilakukan.

Stasiun televisi Amerika Serikat, ABC News, Sabtu (13/4/2024) melaporkan bahwa saat ini Iran, sedang mempersiapkan 100 rudal jelajah untuk membalas serangan Israel.
 
Seorang analis Zionis mengatakan, Israel, tidak mengira Iran, akan bereaksi keras, dan mungkin para politisi Tel Aviv, menyesali teror terhadap komandan militer Iran, di Damaskus, baru-baru ini.
 
Oleh karena itu, Israel, memulai serangkaian upaya untuk membuat Iran, mengurungkan niatnya membalas teror tersebut. Menteri negara-negara Eropa, mengontak Menlu Iran, memintah Tehran, mengurungkan serangan balasan atas Israel.
 
Pada saat yang sama, AS, atas permintaan Israel, meminta negara-negara tetangga Iran, seperti Arab Saudi, Qatar dan Uni Emirat Arab, untuk mendesak Tehran, mengurungkan niatnya membalas Israel.
 
Akan tetapi stasiun televisi Saudi, Al Arabiya mengabarkan bahwa pemerintah Iran, tidak mengabulkan permintaan negara-negara Barat, untuk menahan diri, dan tidak membalas Israel.
 
Saat upaya-upaya diplomatik itu gagal, isu peledakan pusat Yahudi, di Argentina, kembali dimunculkan di media-media Barat. Sebuah pengadilan di Argentina, mengklaim perintah serangan tiga dekade lalu ke pusat Yahudi, di Argentina, diberikan oleh pemerintah Iran.
 
Pengadilan itu meminta pemerintah Argentina, untuk menggugat Republik Islam Iran, di pengadilan internasional, karena dituduh melakukan kejahatan kemanusiaan.
 
Di tengah upaya Israel, lewat tangan Barat, untuk mencegah serangan balasan Iran, beberapa hari lalu gelombang serangan teror di dalam Iran, yang dipusatkan di tenggara negara ini, yaitu Provinsi Sistan va Baluchestan, kembali muncul.
 
Kejadian-kejadian tersebut dianggap sebagai tekanan keamanan atas Republik Islam Iran, supaya Tehran, mengurungkan niatnya untuk membalas serangan Israel. (HS)