Ribuan Anasir Bersenjata Suriah Menyerah pada 2016
Sebanyak 4.746 anasir bersenjata menyerahkan diri kepada pemerintah Suriah pada tahun 2016 dalam kerangka rekonsiliasi nasional.
Seperti dilansir IRNA, Kementerian Kehakiman Suriah dalam sebuah pernyataan, Rabu (4/1/2017) mengatakan orang-orang tersebut telah kembali ke masyarakat setelah pemulihan status dan memperoleh amnesti dari pemerintah Damaskus.
Keputusan Presiden Suriah Nomor 15 menyebutkan bahwa amnesti akan diberikan kepada pemberontak yang buron atau bersembunyi jika mereka menyerahkan diri kepada pemerintah Suriah dan meletakkan senjata.
"Semua orang yang menyerah telah berkomitmen untuk tidak ikut dalam tindakan apapun yang dapat mengancam keamanan dan stabilitas negara," kata pernyataan tersebut.
Pada tahun 2016, Suriah menyaksikan terlaksananya rekonsiliasi di sejumlah besar daerah terutama di distrik-distrik dan desa-desa di pinggiran Damaskus, dengan tujuan membersihkan wilayah tersebut dari keberadaan orang-orang bersenjata.
Pemerintah Damaskus menekankan pelaksanaan rekonsiliasi di berbagai daerah Suriah di samping berperang melawan kelompok-kelompok teroris.
Sementara itu, penduduk distrik Kafr al-Awamid di Wadi Barada, pinggiran Damaskus telah mengibarkan bendera nasional Suriah setelah teroris Front al-Nusra dipukul mundur dari daerah tersebut.
Tentara Suriah dan sekutunya telah melakukan operasi untuk membebaskan lembah Wadi Barada dari teroris sejak pekan lalu. (RM)