Lobi Menlu Irak di Lebanon
(last modified 2017-01-22T10:04:24+00:00 )
Jan 22, 2017 17:04 Asia/Jakarta
  • Lobi Menlu Irak di Lebanon

Menteri Luar Negeri Irak, Ibrahim al-Jaafari bersama delegasi tingkat tinggi hari Sabtu (21/1) tiba di Beirut dan bertemu dengan petinggi Lebanon.

Ibrahim al-Jaafari di lawatan ke Beirut  menyerahkan undangan resmi kepada Presiden Lebanon, Michel Aoun untuk berkunjung ke Baghdad. Di sisi lain, Aoun saat menerima undangan tersebut memberikan jawaban positif.

 

Di pertemuan ini, Aoun mengatakan perang kontra terorisme bukan sekedar tanggung jawab satu negara, namun membutuhkan kerja sama seluruh negara dunia.

 

Sementara itu, Ibrahim al-Jaafari usai pertemuan ini menandaskan, kemenangan akan terus berlanjut dan akan datang suatu hari di mana kelompok teroris Takfiri Daesh akan terusir dari wilayah Irak.

 

Perang melawan terorisme di Irak dan Lebanon serta menghadapi ancaman nyata atau rahasia kekuatan imperialis serta penjajah di kawasan menjadi topik utama lobi antara petinggi Lebanon dan Irak.

 

Wilayah Timur Tengah selama beberapa tahun terakhir mendapat ancaman dan pelanggaran luas dari rezim Zionis Israel bersama kelompok teroris Takfiri. Dua anasir destruktif ciptaan Barat ini sama-sama menjadi ancaman berbagai negara di kawasan yang bertujuan mengobarkan instabilitas regional serta menguasai berbagai negara dan merampok sumber minyak dan laut mereka. Agenda utama mereka adalah membentuk Timur Tengah Raya.

 

Amerika Serikat melalui program Timur Tengah Raya berusaha untuk menguasai kawasan dan memperkokoh posisi rezim Zionis Israel. Pemanfaatan kelompok teroris di samping kehadiran militer langsung di Asia Barat merupakan strategi Amerika Serikat.

 

Pergerakan Amerika membentuk berbagai kelompok teroris di Timur Tengah sangat berkaitan dengan kebijakan melawan poros muqawama dan mencitakan pemerintahan yang lemah demi mensukseskan program Timur Tengah Raya. Namun kekalahan Israel di perang 33 hari melawan Lebanon di tahun 2006 dan dimulanya babak baru kebangkitan Islam di kawasan selama beberapa tahun terakhir telah merusak program yang telah dicanangkan AS serta Israel sejak awal.

 

Kondisi ini di samping kemenangan resistensi Islam di kawasan selama beberapa tahun terakhir di Suriah dan Irak membuat konspirasi Amerika hampir sepenuhnya berantakan.

 

Di kondisi seperti ini, petinggi Amerika berusaha meraih tujuan busuknya melalui pengaruh dan penyelewengan kebangkitan rakyat di kawasan. Eksalasi pergerakan Takfiri dan Salafi selama beberapa bulan terakhir di berbagai negara Arab khususnya Suriah dan Irak serta upaya menyebarkannya ke seluruh negara termasuk Lebanon menjadi dasar kuat atas konspirasi ini.

 

Mempertahankan kesiapan negara-negara kawasan dalam menghadapi konspirasi Amerika dan rezim Zionis Israel serta proses koordinasi antara poros muqawama di kawasan termasuk Lebanon dan Irak sangat penting untuk melawan konspirasi tersebut. (MF)

 

Tags