Kisah Keluarga Ismail, Korban Kekejaman Terbaru Zionis
(last modified Thu, 25 Jul 2019 12:00:56 GMT )
Jul 25, 2019 19:00 Asia/Jakarta

Otoritas rezim Zionis Israel telah memulai penghancuran belasan bangunan di lingkungan Wadi al-Hummus, timur Zur Baher, timur al-Quds Senin, 22 Juli 2019.

Keamanan menjadi alasan atas penghancuran belasan bangunan tersebut, namun sebenarnya ini adalah strategi untuk mengubah susunan demografi Palestina.

Langkah ilegal Israel itu diambil di tengah-tengah kebungkaman masyarakat internasional.

Berikut adalah sekilas kisah keluarga Ismail, salah satu kelurga korban dari 72 keluarga yang rumahnya akan dihancurkan oleh rezim Zionis.

Ismail terlihat sedih, stres dan shock melihat rumah yang dibangunnya akan dihancurkan. Dia mengatakan, saya tidak bisa melindungi rumahku sendiri.

Menurutnya, rumah bagus yang dia bangun itu legal dan memiliki surat yang lengkap. Dia sangat mengkhawatirkan masa depan anak-anaknya.

Sebelumnya, ratusan keluarga Palestina dipaksa oleh pasukan rezim Zionis Israel untuk meninggalkan rumah mereka sejak fajar, hari Senin, 22 Juli 2019.

Menurut warga di lingkungan Wadi al-Hummus, 16 bangunan tempat tinggal, yang menampung sekitar 100 apartemen, telah menjadi sasaran penghancuran oleh rezim Zionis.

"Persiapan dimulai lewat tengah malam ketika ratusan tentara dan buldoser penjajah Israel menyerbu kota. Keluarga-keluarga yang terancam pembongkaran dibangunkan dan dipindahkan dari rumah mereka," tulis sebuah tweet Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Militer rezim Zionis menganggap rumah-rumah yang dekat dengan tembok pemisah Israel itu membawa risiko keamanan karena menyambung ke Tepi Barat pendudukan.

Mahkamah Agung Israel menetapkan hari Senin sebagai batas waktu untuk merobohkan rumah-rumah warga Palestina di lokasi tersebut.

Tindakan otoritas Zionis ini tentunya akan menjadi preseden bagi kota-kota lain di sepanjang rute tembok pemisah yang membentang ratusan kilometer di sekitar dan atau melalui Tepi Barat pendudukan. (RA)