Cegah Gerakan Militer Rusia, Pasukan Ukraina Ledakkan Jembatan
(last modified Thu, 19 May 2022 09:34:23 GMT )
May 19, 2022 16:34 Asia/Jakarta

Militer Ukraina meledakkan sebuah jembatan di Luhansk untuk menghambat kemajukan gerakan pasukan Rusia di timur negara itu.

Menurut Reuters, Kamis (19/5/2022), pasukan menyusun puluhan peledak di bawah jembatan yang menghubungkan Sievierodonetsk dan Lysychansk tersebut.

Perang di Ukraina telah memasuki hari ke-86 pada hari ini, Kamis, 19 Mei 2022. Namun belum ada tanda perang tersbut akan berakhir. Rusia memulai operasi militer di Ukraina pada hari Kamis, 24 Februari 2022.

Laporan terbaru menunjukkan bahwa militer Rusia berhasil merebut kota Mariupol, Ukraina selatan. Pasukan Rusia mengklaim bahwa sedikitnya 256 petempur Ukraina sudah meletakkan senjata dan menyerah, termasuk 51 orang yang mengalami luka parah.

Pihak Ukraina menyebut 264 prajurit, termasuk 53 yang cedera sudah meninggalkan pabrik baja Azovstal dan upaya sedang dilaksanakan untuk mengeluarkan tentara yang masih tersisa dari lokasi itu.

Jatuhnya kendali Mariupol merupakan kemenangan terbesar Rusia dalam perang tersebut. Kemenangan atas Mariupol membuat Moskow sekarang memiliki kendali penuh di pesisir Laut Azov dan wilayah yang membentang di Ukraina timur dan selatan kira-kira seluas Yunani.

Kementerian Pertahanan Rusia merilis data baru tentang korban dan kerusakan yang menimpa militer Ukraina setelah Mariupol dikuasai.

Menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Selasa (17/5/2022), militer Rusia dalam operasi terbaru berhasil menghancurkan 23 UAV, 4 pelontar Grad, 2 stasiun radar, 12 artileri dan mortir, 224 tempat pertemuan militer dan 9 pos komando tentara Ukraina serta tiga gudang amunisi di negara ini.

Kemenhan Rusia juga mengumumkan lebih dari 470 tentara Ukraina tewas dan 68 unit peralatan militer negara ini berhasil dihancurkan.

Tidak hanya itu, lebih dari 250 tentara Ukraina menyerah kepada pasukan Rusia di pabrik baja Azovstal di Mariupol, Ukraina.

Pemerintah Ukraina di Kyiv (Kiev) telah memerintahkan seluruh pasukan meninggalkan kota tersebut.

Sejumlah bus bergerak meninggalkan pabrik baja tersebut dan lima di antaranya tiba di Novoazovsk, kota yang dikuasai Rusia.

Moskow mengatakan pihaknya akan memberikan perawatan bagi para tentara terluka yang tiba di kota tersebut.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah secara pribadi menyatakan jaminan bahwa para tentara yang menyerah itu akan diperlakukan sesuai dengan standar internasional. (RA)