Seruan Pembentuan Pemerintahan Inklusif Afghanistan di Sidang SCO
(last modified Fri, 26 Aug 2022 02:52:11 GMT )
Aug 26, 2022 09:52 Asia/Jakarta

Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di berbagai pertemuannya selama satu tahun terakhir berulang kali membahas isu pembentukan pemerintahan inklusif dan memainkan peran aktif di masalah ini.

Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh di sidang ke-24 menteri pertahanan SCO menekankan urgensi pembentukan pemerintahan inklusif di Afghanistan.

SCO yang dibentuk tahun 1996 dengan tujuan kerja sama multilateral keamanan, ekonomi dan politik oleh pemimpin Cina, Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan dan Tajikistan, dan kemudian di tahun 2001 secara resmi dinamakan Organisasi Kerja Sama Shanghai dengan keanggotaan Uzbekistan.

Organisasi ini mengingat tujuan multinya di tingkat regional, secara teratur menggelar pertemuan di tingkat pemimpin negara dan para menteri di berbagai bidang. Sidang ke-24 tingkat menteri pertahanan SCO digelar mulai 23-25 Agustus dengan dihadiri delegasi militer dari India, Kazakhstan, Cina, Kyrgyzstan, Pakistan, Rusia, Tajikistan, dan Uzbekistan sebagai anggota utama dan juga Belarus sebagai anggota pengamat untuk tujuan kerja sama keamanan dan pertahanan.

SCO

Konfrontasi Rusia di perang Ukraina, transformasi geopolitik, perang kontra terorisme, instabilitas di kawasan merupakan agenda pertemuan para menteri pertahanan di sidang SCO kali ini.

Mengingat KTT SCO yang kemungkinan digelar bulan September tahun ini, ada potensi untuk membuat konsensus tentang posisi pembentukan pemerintahan yang komprehensif di Afghanistan oleh Taliban sebagai salah satu agenda pertemuan ini.

Dalam satu tahun terakhir setelah Taliban berkuasa, para anggota organisasi ini selalu menekankan pada pembentukan pemerintahan yang inklusif di Afghanistan, menjaga stabilitas dan mencegah aktivitas kelompok teroris. Sebuah sikap yang selalu ditekankan oleh Republik Islam Iran. Tentu saja, anggota SCO tidak membatasi diri hanya dengan mengeluarkan pernyataan dan telah melakukan negosiasi dengan Taliban sebagai anggota organisasi ini untuk membentuk pemerintahan yang inklusif di Afghanistan.

Terkait hal ini, Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi mengatakan, negara-negara anggota SCO harus komitmen berinteraksi dan berdialog dengan Afghanistan untuk mendorong pemerintah sementara Taliban membentuk sebuah pemerintahan inklusif dan moderat.

Isu lain yang mendorong persatuan di sikap anggota SCO terkait masalah Afghanistan adalah instabilitas di wilayah perbatasan dan potensi merebaknya kekacauan ini ke negara-negara kawasan. Masalah ini mendorong Menhan India Rajnath Singh di sidang terbaru tingkat menhan SCO  mengatakan, India akan mendukung Afghanistan yang tenang, aman dan stabil, serta wilayah Afghanistan tidak boleh dimanfaatkan untuk menakut-nakuti atau menyerang negara lain.

Meskipun sifat yang melekat dari Organisasi Kerja Sama Shanghai adalah bidang masalah ekonomi, tidak mungkin untuk membangun integrasi ekonomi di wilayah geografis para anggota organisasi ini tanpa mencapai keamanan kolektif di wilayah itu. Oleh karena itu, setiap ancaman keamanan terhadap anggota dianggap sebagai ancaman terhadap seluruh organisasi dan penyebab kemerosotan ekonomi seluruh organisasi. Oleh karena itu, tidak dapat dibayangkan bahwa organisasi ini tidak berperan dalam keamanan dan stabilitas kawasan yang disebabkan oleh masalah internal negara-negara kawasan dan khususnya para anggotanya.

Masalah keamanan dan stabilitas regional yang disebabkan oleh situasi internal Afghanistan telah ditekankan oleh presiden Tajikistan dan Uzbekistan. Mengingat kategori keamanan merupakan salah satu kegiatan SCO, maka organisasi ini berperan aktif dalam masalah Afghanistan. Fungsi Organisasi Kerja Sama Shanghai ini menyoroti peran organisasi regional ini dalam agenda dan upaya untuk menyelesaikan masalah regional tanpa intervensi kekuatan di luar kawasan.

Secara umum dapat dikatakan bahwa mendorong Taliban untuk membentuk pemerintahan yang inklusif dan menindaklanjuti kelompok ini di forum dan pertemuan SCO, selain memperkuat posisi organisasi ini dalam menyelesaikan masalah Afghanistan dan mengurangi peran destruktif aktor transregional dalam masalah ini, juga meningkatkan potensi pembentukan pemerintahan koalisi oleh Taliban karena manfaat ekonomi dari kerja sama dalam kerangka organisasi ini. (MF)