IMF Khawatir Kondisi Ekonomi Global di tahun 2023
Dana Moneter Internasional (IMF) mengaku khawatir tahun 2023 dibarengi dengan konflik sosial di tingkat global akibat kondisi buruk ekonomi.
Ketua IMF, Kristalina Georgieva memperingatkan bahwa mengingat penurunan laju ekonomi tiga kekuatan besar dunia yakni AS, Uni Eropa dan Cina di tahun ini, sepertiga ekonomi dunia tahun ini akan mengalami resesi.
Seperti dilaporkan IRIB, Kristalina Georgieva menyatakan, "Kita berada di pertengahan bulan Januari 2023, dan dalam waktu dekat kita akan menyaksikan tensi sosial yang lebih nyata di Brazil, Peru, Bolivia, Colombia dan Inggris."
Ia memperingatkan bahwa ini dapat menyebabkan lebih banyak ketegangan jika kenaikan suku bunga berdampak pada pasar tenaga kerja, yang merupakan konsekuensi logis dari penurunan (pertumbuhan ekonomi).
"Penurunan laju ekonomi akan semakin besar di tahun 2023," papar Kristalina Georgieva.
Lebih lanjut ia menambahkan, "Selama orang memiliki pekerjaan, meskipun harga tinggi, mereka akan mengkonsumsi, dan itu akan membantu perekonomian pada kuartal ketiga, terutama di AS dan Eropa, tetapi kita tahu bahwa efek kontraksi fiskal di masa depan akan berpengaruh pada pengangguran."
Georgieva mengingatkan, IMF sejak beberapa bulan lalu telah memperingatkan bahaya yang mengancam sekitar 60 persen negara-negara berkembang di bidang krisis hutang.
Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) sebelumnya seraya menyinggung berlanjutnya inflasi dan krisis energi menyatakan, resesi global akan menghantam ekonomi secara tidak merata, dan Eropa paling terpukul. (MF)