Feb 20, 2023 11:53 Asia/Jakarta

Ribuan orang berdemonstrasi di Munich, Jerman, menentang Konferensi Keamanan Munich, yang diadakan di kota ini, dan menuntut perdamaian serta menghentikan bantuan militer ke Ukraina.

Warga Jerman mengambil bagian dalam demonstrasi ini dan meneriakkan slogan-slogan anti-perang dan memegang spanduk bertuliskan, "Tidak untuk mengirim tank Jerman ke Front Timur", "Melawan Fasisme" dan "Biden Pergi ke Neraka".

Para pemimpin militer dan politik dari seluruh dunia telah berkumpul di Konferensi Keamanan Munich untuk membahas langkah-langkah terbaru yang diperlukan untuk mendukung Ukraina dalam perangnya dengan Rusia.

Demonstrasi warga Jerman

Pertemuan Konferensi Keamanan Munich tahun ini, dengan mencermati kelanjutan perang di Ukraina, telah dibayangi oleh konflik yang belum pernah terjadi sebelumnya di Eropa setelah Perang Dunia II, dan telah menjadi platform untuk serangan verbal terhadap Rusia di satu sisi, dan permintaan untuk terus meningkatkan bantuan militer dan senjata ke Ukraina di sisi lain.

Faktanya, terlepas dari tujuan utama dari konferensi ini, yang telah ditetapkan selama beberapa dekade, yaitu untuk meningkatkan keamanan di Eropa dan dunia, KTT Munich 2023 telah melayani tujuan dan sasaran permusuhan Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, dan berubah menjadi KTT yang menggerus keamanan.

Dalam hal ini, para pejabat senior Barat yang berpartisipasi dalam Konferensi Munich telah mengadopsi kata-kata dan posisi perang tambahan.

Antara lain, Kamala Harris, Wakil Presiden Amerika Serikat, dalam konferensi ini pada hari Sabtu (18/02/2023) mengatakan dengan sikap keras terhadap Rusia, "Tidak peduli berapa lama waktu berlalu, Washington akan mendukung Kiev... Jika Rusia memenangkan perang melawan Ukraina, masalah ini akan mendorong negara lain untuk melakukan pekerjaan serupa."

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak juga mengambil posisi berperang di Konferensi Keamanan Munich dan menekankan, Barat harus memberikan "kemampuan canggih setingkat NATO kepada angkatan bersenjata Ukraina, yang mereka butuhkan untuk mengusir pasukan Rusia dari wilayah mereka.

Pernyataan agresif ini menunjukkan bahwa para pemimpin Barat berniat mencapai tujuan anti-Rusia mereka dengan terus memberikan bantuan militer dan senjata yang sangat besar ke Ukraina, terutama melemahkan kemampuan militer dan ekonomi negara ini.

Ribuan orang berdemonstrasi di Munich, Jerman, menentang Konferensi Keamanan Munich, yang diadakan di kota ini, dan menuntut perdamaian serta menghentikan bantuan militer ke Ukraina.

Ini adalah masalah yang bahkan diakui oleh beberapa pemimpin Eropa.

Antara lain, Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban menekankan pada hari Sabtu (18/2) bahwa, kecuali negara ini, semua negara di NATO dan Uni Eropa menginginkan perang di Ukraina terus berlanjut.

Perdana Menteri Hongaria juga menyiratkan bahwa Amerika berada di pihak perang dengan Rusia dan menekankan bahwa perang antara Kiev dan Moskow akan berakhir jika Amerika Serikat dan Rusia bernegosiasi.

Di saat yang sama, Orban menambahkan bahwa dirinya tidak setuju dengan sikap negara-negara Eropa yang menganggap Rusia sebagai ancaman keamanan benua ini.

Mengetahui tujuan utama Barat, Rusia bersikeras untuk mencapai tujuannya dalam perang Ukraina.

Vasily Nebenzya, D​uta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengatakan, "Keputusan Barat adalah menghancurkan Rusia, dan kami tidak punya pilihan selain mempertahankan negara, identitas, dan masa depan kami."

Tampaknya, Eropa terjebak dalam rencana besar yang dibuat Amerika Serikat untuk konfrontasi langsung antara Eropa dan Rusia.

Terlepas dari slogannya tentang perlunya mengakhiri perang di Ukraina, Amerika Serikat sebenarnya telah mengadopsi pendekatan untuk memperdalam dan memperluas perang ini dengan tujuan demi melemahkan dan melibatkan Rusia sebanyak mungkin.

Pengiriman senjata Barat ke Ukraina

Dengan cara ini, diharapkan kebijakan mendorong dan menekan AS atas sekutu Barat, terutama yang Eropa untuk meningkatkan sebanyak mungkin pengiriman bantuan militer dan senjata ke Ukraina.

Pada saat yang sama, rakyat Jerman melakukan demonstrasi menentang Konferensi Keamanan Munich menunjukkan bahwa mereka tidak setuju dengan kebijakan petualang pemerintah koalisi negara ini dan takut akan perluasan cakupan perang ke bagian lain Eropa, serta kemungkinan reaksi Rusia terhadap posisi Berlin yang bermusuhan.(sl)

Tags