May 22, 2023 10:22 Asia/Jakarta

Kementerian Luar Negeri Cina menanggapi pernyataan para peserta KTT G7 di Hiroshima, Jepang, dan mengumumkan bahwa kelompok ini telah mengambil pendekatan bermusuhan dengan mencampuri urusan dalam negeri Cina.

Kementerian Luar Negeri Cina mengumumkan protesnya terhadap pernyataan anti-Cina yang dibuat oleh para pemimpin Kelompok G7 pada pertemuan Hiroshima di Jepang.

Dalam pernyataan ini, ditekankan bahwa G7 bersikeras untuk memanipulasi masalah yang berkaitan dengan negara ini, menodai reputasi Cina dan menyerangnya, serta mencampuri urusan dalam negeri negara itu dengan permusuhan, tanpa memperhatikan kekhawatiran serius Cina.

Kelompok G-7

Jerman, Prancis, Italia, Jepang, Inggris, AS, dan Kanada adalah negara anggota G7.

Sudah dapat diprediksi sebelumnya bahwa salah satu tujuan dan program yang direncanakan AS untuk menggunakan KTT G7 bagi kepentingannya sendiri adalah masalah pulau Taiwan melawan Cina.

Ketidakmampuan Amerika menghadapi Cina dalam berbagai bidang politik, ekonomi bahkan keamanan telah menyebabkan Amerika bergerak ke arah pembentukan koalisi melawan Cina.

Oleh karena itu, Washington menggunakan setiap kesempatan untuk menekan Cina, di mana KTT G7 di Hiroshima memberikan kesempatan bagi Presiden AS Joe Biden untuk menunjukkan apa yang disebut konsensus sekutunya melawan Cina.

Li Kan, pakar masalah politik dan internasional mengatakan, Meskipun AS mencoba menggunakan pertemuan internasional seperti KTT G7 untuk menekan Cina, Beijing tahu betul bahwa negara-negara Eropa terkait upaya menekan Cina, mereka tidak punya sikap yang sama dengan Amerika. Sekalipun para pemimpin negara industri membuat pernyataan menentang Cina, ini tidak berarti bahwa mereka sepenuhnya selaras dengan posisi Washington melawan Cina, karena Eropa membutuhkan pasar Cina.

Namun, Cina telah menyatakan ketidaksenangannya dan penentangan keras terhadap pernyataan intervensionis para pemimpin G7, terutama mengenai Taiwan, kepada Jepang sebagai tuan rumah pertemuan G7 dan pihak lainnya.

Dari sudut pandang Cina, pernyataan Kelompok G7 tentang perdamaian dan stabilitas tidak sesuai dengan tindakan negara-negara anggota kelompok ini di kancah dunia.

Kementerian Luar Negeri Cina menanggapi pernyataan para peserta KTT G7 di Hiroshima, Jepang, dan mengumumkan bahwa kelompok ini telah mengambil pendekatan bermusuhan dengan mencampuri urusan dalam negeri Cina.

Ini adalah masalah yang sama yang menjadi penghalang bagi perdamaian internasional, merusak stabilitas kawasan dan mengganggu pembangunan negara lain.

Semua ini juga yang menunjukkan bahwa AS menggunakan kata-kata dan frasa seperti perdamaian dan persatuan secara terbalik, dan tindakan dan perilaku Washington dan sekutunya, yang bertindak sesuai dengan kebijakan Amerika, bukan hanya tidak menciptakan perdamaian dan harmoni, tetapi justru membawa situasi global menuju ketidakstabilan dan krisis.

Kasus yang paling jelas bagaimana AS terus mengobarkan perang di Ukraina yang membuat dunia telah menghadapi ketidakstabilan dan ketidakamanan yang serius.

Kato, pakar urusan internasional mengatakan tentang hal ini, Kejahatan Amerika di Hiroshima dan Nagasaki, yang dilakukan dengan menjatuhkan bom atom, jelas menunjukkan ketulusan Amerika Serikat dalam membangun perdamaian dan keamanan dunia. Dalam serangan ini, Amerika Serikat membunuh dan membuat cacat ratusan ribu orang, di mana setelah beberapa generasi berlalu, dampaknya terus menghantui penduduk Hiroshima dan Nagasaki. Oleh karena itu, dunia tahu betul bahwa pembicaraan perdamaian Amerika tidak lebih dari sebuah kebohongan.

Bagaimanapun, pemerintah Beijing telah berulang kali memperingatkan tentang campur tangan Amerika Serikat dan sekutunya dalam urusan dalam negeri Cina.

Taiwan adalah bagian dari tanah air Cina, yang coba digunakan AS dan sekutunya sebagai alat untuk menekan pemerintah Beijing dengan mendukung aktivis kemerdekaan pulau itu.

Hubungan AS dan Taiwan

Sementara itu, pakar Amerika, termasuk Henry Kissinger, juga mengakui fakta bahwa Cina sangat serius dengan Amerika yang telah melintasi garis merah Beijing, dan Washington harus menanggapi keberatan dan peringatan Cina tentang Taiwan dengan serius. Jika tidak, dunia mungkin menghadapi kondisi yang sangat sulit yang tidak akan mudah dikendalikan.(sl)

Tags