Erdogan Tolak Klaim Krimea Gabung Rusia
Presiden Turki kembali menekankan dukungan negaranya terhadap integritas wilayah Ukraina, dan menyatakan bahwa Ankara tidak mengakui bergabungnya Krimea dalam wilayah Federasi Rusia setelah referendum tahun 2014.
Krimea memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Federasi Rusia dalam referendum pada 16 Maret 2014 dengan hampir 97 persen peserta memberikan suaranya.
Namun beberapa negara, termasuk Turki, tidak mengakui hasil referendum tersebut.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan hari Kamis (24/8/2023) kembali mengumumkan penolakannya sekitar 9 tahun setelah referendum 1994 dan di tengah kecamuk perang di Ukraina.
Erdogan kembali menegaskan dukungannya terhadap keutuhan wilayah Ukraina, termasuk Semenanjung Krimea, dan mengaku membela hak-hak suku Tatar yang tinggal di semenanjung tersebut.
Presiden Turki menyampaikan bahwa keamanan dan kesejahteraan Tatar di Krimea sebagai salah satu bagian penting Semenanjung Krimea yang merupakan salah satu prioritas Turki.
Ia menegaskan, Turki belum mengakui aneksasi Krimea dan masih menganggapnya tidak sah, sehingga pendekatan Turki terhadap integritas wilayah Ukraina terus dilakukan.(PH)