Okt 05, 2023 19:41 Asia/Jakarta
  • Presiden AS Joe Biden
    Presiden AS Joe Biden

Friksi internal di PartaI Republik membuat negosiasi anggaran di DPR negara ini semakin rumit, dan membuat Gedung Putih khawatir soal berlanjutnya dukungan kepada Kiev sebagai prioritas utama kebijakan luar negeri pemerintah Biden.

Sekaitan dengan ini, Presiden AS, Joe Biden Rabu (4/10/2023) menyatakan kekhawatirannya bahwa keributan di DPR Amerika bisa menciptakan gangguan dalam penyaluran bantuan negara ini kepada Ukraina.

Ketika ditanya apakah dia khawatir Amerika Serikat tidak dapat memenuhi janjinya untuk memberikan bantuan kepada Ukraina karena kekacauan di Kongres AS, Biden berkata, "Masalah ini telah membuatku khawatir, tapi meski demikian saya yakin mayoritas anggota DPR dari kedua kubu di DPR dan Senat sudah mengumumkan dukungannya terhadap pemberian bantuan ke Ukraina."

Kekhawatiran Biden terhadap kelanjutan bantuan Washington ke Kiev terungkap mengingat perkembangan terkini di DPR, yakni pencopotan Kevin McCarthy, Ketua DPR AS dari Partai Republik oleh anggota parlemen, dalam pemungutan suara pada Selasa, 3 Oktober di DPR ini dan selama perselisihan internal Partai Republik antara kubu radikal dan moderat.

 

Joe Biden dan Presiden Ukraina Zelensky

Partai Republik garis keras dan pendukung Trump tidak puas dengan kinerja McCarthy karena kesepakatannya dengan pemerintahan Biden untuk meningkatkan plafon utang dan meloloskan anggaran jangka pendek. Disetujuinya usulan rencana McCarthy untuk tidak menutup pemerintahan federal tentu saja membawa masalah besar, yaitu minimnya bantuan ke Ukraina, yang merupakan pukulan besar bagi kebijakan pemerintahan Biden untuk terus memberikan bantuan ke Ukraina.

Faktanya, DPR, meskipun mengesahkan rancangan undang-undang sementara, mencegah penutupan pemerintah federal Amerika, dan menghapus salah satu prioritas pemerintahan Biden, yaitu bantuan kepada Ukraina, dapat dianggap sebagai pukulan bagi presiden Amerika dan rekannya dari Ukraina pada saat yang sama Joe Biden akhirnya menandatangani undang-undang sementara untuk mencegah penutupan pemerintah selama 45 hari lagi. Meskipun ia mengesankan banyak orang di Washington dengan pekerjaan ini, ia juga menempatkan salah satu prioritas utamanya, yaitu membantu Ukraina, dalam risiko.

Hal yang penting adalah bahwa Partai Republik garis keras di Dewan Perwakilan Rakyat AS sangat menentang kelanjutan bantuan Washington ke Kiev untuk perang melawan Rusia dan menuntut penghentian bantuan negara ini ke Ukraina dan alokasi sumber daya keuangan untuk urusan dalam negeri AS, termasuk untuk lebih banyak pengawasan tergadap perbatasan. Marjorie Taylor Greene, seorang perwakilan Partai Republik yang radikal di X (twitter), menulis: Tidak satu sen pun untuk Ukraina!! Saya tidak akan mendukung siapa pun untuk menjadi presiden yang mengirimkan dolar pajak AS ke negara korup Ukraina!! Pertahankan perbatasan Amerika!!!

Biden telah meminta Kongres untuk menyetujui bantuan tambahan sebesar 24 miliar dolar ke Ukraina pada Juli 2023. Gedung Putih mengatakan pada hari Selasa bahwa tingkat pendanaan sementara saat ini akan berlanjut selama sekitar dua bulan lagi, yang berarti hingga 2 bulan depan, tidak mungkin untuk menyetujui lebih banyak bantuan ke Ukraina di Kongres AS.

Persoalan pentingnya saat ini, dalam pertarungan antara Partai Republik radikal dan moderat, pemilihan ketua DPR berikutnya berada dalam kondisi ketidakpastian, dan bahkan jika perwakilan Partai Republik setuju dan memilih ketua baru, tuntutan utamanya adalah dari faksi radikal adalah mengurangi atau menghentikan bantuan ke Ukraina akan menjadi tuntutan utama mereka. Sementara itu, sikap mantan presiden Donald Trump dan kandidat utama Partai Republik untuk pemilihan presiden tahun 2024 baru-baru ini membantu memperkuat posisi kelompok radikal.

Trump menyarankan agar Washington menghentikan pengeluaran untuk Ukraina, yang menurutnya berjumlah 175 miliar dolar, sampai Eropa menyamai Amerika dalam pengeluaran ini.Trump menulis di jejaring sosialnya yang disebut "Truth Social", selama Eropa belum menyamai uang yang Amerika keluarkan untuk membela Ukraina, tidak ada dolar lainnya harus diberikan! Tentu saja, Biden sebelumnya telah mengumumkan bahwa ada sumber alternatif untuk terus memberikan bantuan ke Ukraina, namun dia menolak menjelaskan lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Sebuah metode yang digunakan Gedung Putih di masa lalu untuk meningkatkan bantuan ke Ukraina adalah melalui alat keuangan yang disebut “Penjadwalan ulang dana,” yang digunakan untuk memindahkan dana ke rekening Pentagon untuk memenuhi kebutuhan mendesak. Meskipun penggunaan alat keuangan ini dianggap sebagai solusi yang mungkin, tanpa persetujuan partai Republik dan Demokrat di Kongres AS, bantuan Washington ke Ukraina tidak dapat dilanjutkan. (MF)

 

Tags