Ketiga Kalinya, Amerika Veto Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Amerika Serikat kembali memveto resolusi yang diusulkan untuk segera melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza untuk ketiga kalinya yang kali ini diajukan oleh Aljazair atas nama negara-negara Kelompok Arab di Dewan Keamanan PBB, meskipun mendapat dukungan 13 suara positif dari anggota dewan tersebut.
Pada pertemuan Dewan Keamanan PBB hari Selasa (20/2/2024) Amerika Serikat memveto rancangan resolusi usulan Aljazair, yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera di Jalur Gaza.
Resolusi ini memperoleh 13 suara positif dari 15 suara Dewan Keamanan PBB, namun Amerika Serikat menentangnya sehingga menyebabkan resolusi tersebut tidak disetujui.
Inggris, anggota Dewan Keamanan PBB lainnya bersikap abstain dari rancangan resolusi yang diajukan Aljazair tersebut.
Ini adalah kali ketiga usulan resolusi gencatan senjata di Gaza diveto oleh Amerika Serikat.
Sebuah resolusi bisa disetujui di Dewan Keamanan PBB memerlukan sembilan suara tanpa oposisi atau veto dari lima anggota tetap dewan ini yaitu: Amerika, Inggris, Rusia, Cina, dan Prancis.
Amar Bendjama, Duta Besar dan Wakil Tetap Aljazair di PBB sebelum pemungutan suara mengenai resolusi yang diusulkan negaranya mengungkapkan keinginannya membangun gencatan senjata, menyalurkan bantuan kemanusiaan tanpa hambatan dan mematuhi perintah Mahkamah Internasional untuk mencegah kemungkinan berlanjutnya konflik dan genosida di Jalur Gaza.
Duta Besar AS sekaligus Wakil Tetap untuk PBB, Linda Thomas Greenfield, mengatakan AS menentang resolusi yang diajukan Aljazair, karena mengganggu upaya mencapai kesepakatan pembebasan sandera.
Anggota lain, seperti perwakilan Rusia dan Cina mendukung pembentukan gencatan senjata untuk mencegah pembunuhan lebih banyak orang di Gaza. Tapi resolusi ini, seperti dua resolusi sebelumnya, gagal karena diganjal hak veto Amerika Serikat, yang membuka jalan bagi kelanjutan genosida rezim Zionis di Jalur Gaza.(PH)