Sejarah yang Terulang, Kisah Kelam Pembunuhan Pria Kulit Hitam di Amerika
Pria kulit hitam lainnya di Amerika meninggal setelah dipukuli oleh polisi.
Tehran, Parstoday Kematian seorang pria kulit hitam di penjara New York memicu kemarahan rakyat Amerika.
Jaksa Agung New York Leticia James pada hari Jumat merilis video dari kamera yang dipasang di seragam polisi, yang menunjukkan pasukan polisi memukuli tahanan kulit hitam Robert Brooks dalam keadaan setengah sadar.
Video tersebut memperlihatkan Brooks dengan tangan terikat ke belakang saat petugas polisi, yang tampak berkulit putih, memukulinya.
Menurut pejabat Amerika, tahanan tersebut meninggal sehari setelah serangan di Rumah Sakit Wing di New York.
Kematian warga kulit hitam Amerika ini, empat tahun setelah pembunuhan George Floyd oleh polisi Amerika, telah memicu kritik mengenai diskriminasi rasial.
Beberapa pihak menyerukan reformasi undang-undang mengenai bagaimana polisi kulit putih harus memperlakukan orang kulit berwarna.
Kelompok hak asasi manusia dan hak kulit hitam berencana melakukan demonstrasi di New York sebagai tanggapan atas kematian Brooks.
Menurut aktivis hak asasi manusia, kematian narapidana berkulit hitam ini merupakan bagian dari budaya kekerasan di lembaga pemasyarakatan polisi New York.
Kekerasan polisi kulit putih Amerika terhadap orang kulit berwarna memiliki sejarah panjang. Misalnya, dalam insiden di kota Ferguson pada Agustus 2014, Darren Wilson, seorang petugas polisi kulit putih, menembak seorang remaja kulit hitam berusia 18 tahun dengan 6 peluru.(PH)