Apa Urgensi Patroli Kapal Selam Gabungan Pertama Rusia dan Cina?
https://parstoday.ir/id/news/world-i176356-apa_urgensi_patroli_kapal_selam_gabungan_pertama_rusia_dan_cina
Untuk pertama kalinya patroli bersama kapal selam Rusia dan Cina diadakan di kawasan Asia-Pasifik.
(last modified 2025-08-29T03:59:36+00:00 )
Aug 29, 2025 10:52 Asia/Jakarta
  • Apa Urgensi Patroli Kapal Selam Gabungan Pertama Rusia dan Cina?

Untuk pertama kalinya patroli bersama kapal selam Rusia dan Cina diadakan di kawasan Asia-Pasifik.

Menurut laporan Parstoday, Armada Pasifik Rusia dalam sebuah pernyataan mengumumkan bahwa patroli bersama dengan kapal selam Cina telah dilakukan pada awal Agustus 2025, setelah latihan angkatan laut Rusia–Cina dengan nama Interaksi Maritim 2025 di Laut Jepang.

Kapal selam Volkhov dari angkatan laut Rusia dan sebuah kapal selam dari angkatan laut Tentara Pembebasan Rakyat Cina untuk pertama kalinya dalam sejarah melaksanakan patroli ini, dan setelah menyelesaikan misi kembali ke pangkalan masing-masing. Kedua kapal selam tersebut menempuh jalur yang telah ditentukan di Laut Jepang dan Laut Cina Timur.

Kapal selam Volkhov kembali ke pangkalan laut Vladivostok setelah menempuh lebih dari 2.000 mil laut. Dalam patroli ini, kapal perang Gromky dan kapal tunda penyelamat Fotiy Krylov memberikan dukungan kepada kapal selam.

Armada Pasifik juga mengingatkan bahwa sebelumnya kapal perusak anti-kapal selam Rusia Admiral Tributs serta kapal perusak Cina Shaoxing dan kapal logistik Qiandaohu, telah melaksanakan patroli laut bersama kelima kedua negara pada tahun ini.

Tujuan utama misi patroli bersama kelima Rusia–Cina diumumkan untuk memperkuat kerja sama maritim kedua negara, menjamin perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia-Pasifik, memantau wilayah laut, dan melindungi fasilitas ekonomi maritim Rusia serta Cina. Patroli bersama pertama Rusia–Cina di Asia-Pasifik diadakan pada tahun 2021, dan sejak itu menjadi kegiatan tahunan.

Dampak patroli bersama kapal selam Rusia–Cina terhadap hubungan kedua negara dapat dilihat dari beberapa sisi:

Penguatan kepercayaan strategis
- Patroli bawah laut pertama ini menunjukkan tingkat kepercayaan militer yang tinggi antara kedua negara.
- Karena sifatnya yang tersembunyi, kapal selam memerlukan koordinasi teknis dan keamanan yang sangat tinggi; sehingga misi ini tidak mungkin dilakukan tanpa kepercayaan penuh.

Perluasan kerja sama operasional
- Latihan dan patroli bersama menjadi sarana sinergi operasional dan pertukaran pengalaman antar angkatan laut kedua negara.
- Kerja sama ini meningkatkan kemampuan bersama di bidang pertahanan udara, anti-kapal selam, dan perlindungan fasilitas maritim.

Pesan geopolitik ke kawasan dan dunia
- Tindakan ini, di tengah ketegangan internasional khususnya antara Rusia dan Barat, merupakan demonstrasi persatuan strategis antara Beijing dan Moskow.
- Patroli di perairan sensitif seperti Laut Jepang dan Laut Cina Timur dapat dipandang sebagai pesan pencegahan bagi kekuatan regional lainnya.

Menjaga stabilitas kawasan
- Menurut pernyataan resmi, tujuan misi ini adalah “menjamin perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia-Pasifik” serta “melindungi kepentingan ekonomi maritim.”
- Kerja sama ini bisa menciptakan keseimbangan kekuatan maritim terhadap pengaruh Amerika Serikat dan sekutunya di kawasan.

Patroli ini tidak hanya meningkatkan hubungan militer Cina–Rusia ke level yang belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi juga mengirim pesan jelas kepada dunia tentang kedekatan strategis dua kekuatan besar Asia dan Eurasia ini.

Pernyataan resmi Cina dan Rusia menekankan bahwa latihan dan patroli ini “tidak ditujukan terhadap negara ketiga manapun” dan hanya dilakukan dalam kerangka kerja sama tahunan. Namun, dari sudut pandang Jepang dan Amerika Serikat, hal ini dianggap sebagai langkah yang meningkatkan ketegangan.

Laut Jepang dan Laut Cina Timur adalah wilayah dengan sengketa perbatasan dan persaingan militer antara Cina, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika. Patroli kapal selam ini mungkin ditafsirkan oleh AS dan sekutunya sebagai demonstrasi kekuatan dan aliansi strategis melawan pengaruh Barat di Asia, khususnya ketika hubungan Rusia dengan NATO serta Cina dengan AS berada dalam kondisi tegang.

Analis Barat mengklaim bahwa langkah semacam ini bisa mendorong negara-negara kawasan meningkatkan kemampuan militer mereka dan menambah anggaran pertahanan, sehingga memicu lingkaran persaingan dan ketidakpercayaan.

Sebaliknya, analis Rusia dan Cina berpendapat bahwa kerja sama militer semacam ini justru dapat menciptakan keseimbangan kekuatan dan mencegah unilateralisme di kawasan, yang dalam jangka panjang bisa mengarah pada pengurangan ketegangan.(PH)