Mungkinkah Rezim Zionis Menyerang Qatar Tanpa Kerja Sama Amerika?
https://parstoday.ir/id/news/world-i176786-mungkinkah_rezim_zionis_menyerang_qatar_tanpa_kerja_sama_amerika
Pars Today - Klaim Gedung Putih bahwa Benjamin Netanyahu memerintahkan serangan terhadap Qatar tanpa koordinasi dengan Washington bukan hanya disambut dengan keraguan serius, mengingat hubungan militer dan intelijen yang mendalam dan historis antara Amerika Serikat dan Israel, tetapi juga menimbulkan pertanyaan mendasar tentang sejauh mana independensi Israel dalam melaksanakan operasi sensitif di wilayah sekutu utama Amerika.
(last modified 2025-09-10T12:49:19+00:00 )
Sep 10, 2025 22:30 Asia/Jakarta
  • Donald Trump dan Benjamin Netanyahu
    Donald Trump dan Benjamin Netanyahu

Pars Today - Klaim Gedung Putih bahwa Benjamin Netanyahu memerintahkan serangan terhadap Qatar tanpa koordinasi dengan Washington bukan hanya disambut dengan keraguan serius, mengingat hubungan militer dan intelijen yang mendalam dan historis antara Amerika Serikat dan Israel, tetapi juga menimbulkan pertanyaan mendasar tentang sejauh mana independensi Israel dalam melaksanakan operasi sensitif di wilayah sekutu utama Amerika.

Klaim pemerintah AS bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara independen memutuskan untuk menyerang Qatar telah menimbulkan beberapa pertanyaan tentang sifat hubungan militer dan intelijen antara Amerika Serikat dan Israel.

Klaim ini, terutama mengingat sejarah kerja sama yang erat antara Amerika Serikat dan Israel, memerlukan pemeriksaan yang cermat. Apakah Israel benar-benar mampu melaksanakan operasi sensitif seperti itu di negara seperti Qatar, yang merupakan sekutu dekat AS di kawasan, tanpa berkoordinasi atau memberi tahu Amerika Serikat?

Menurut laporan Pars Today, hubungan militer dan intelijen AS-Israel merupakan salah satu kerja sama bilateral terdalam dan paling kompleks di dunia. Israel telah dikenal sebagai salah satu sekutu terdekat Amerika Serikat di Timur Tengah selama beberapa dekade, dan hubungan ini telah disertai dengan dukungan keuangan, persenjataan, dan intelijen yang ekstensif.

Amerika Serikat memberikan bantuan militer miliaran dolar kepada Israel setiap tahun dan telah melengkapi rezim Zionis dengan senjata-senjata tercanggih, termasuk jet tempur F-35 dan sistem pertahanan rudal.

Selain itu, kerja sama intelijen antara organisasi-organisasi seperti Mossad dan CIA, serta pertukaran informasi melalui unit-unit intelijen militer (seperti Aman di Israel), telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kerja sama ini mencakup pembagian data satelit, intelijen langsung, dan operasi siber, yang penting untuk melancarkan serangan-serangan canggih seperti serangan di Doha.

Serangan Israel terhadap Qatar, yang menurut sumber-sumber, ditujukan untuk menyasar para pemimpin Hamas di Doha, merupakan operasi yang sangat rumit secara logistik dan politik. Qatar, rumah bagi pangkalan militer Al-Udeid, merupakan salah satu pangkalan militer AS terbesar di kawasan dan memainkan peran kunci dalam operasi militer AS di Timur Tengah.

Melakukan serangan semacam itu di wilayah sekutu dekat AS tanpa koordinasi dengan Washington membawa risiko politik dan militer yang sangat besar, termasuk kemungkinan respons militer dari Qatar atau eskalasi ketegangan regional.

Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, menyatakan setelah tentara Israel menginvasi negaranya bahwa AS memberi tahu Doha hanya 10 menit setelah serangan. Ia juga membantah klaim Gedung Putih bahwa Doha telah diberitahu sebelum serangan Zionis.

Dari perspektif operasional, melancarkan serangan sebesar ini membutuhkan dukungan intelijen dan logistik, yang biasanya diberikan melalui koordinasi dengan AS. Menurut berbagai sumber, Israel telah menggunakan data satelit, drone, dan operasi siber untuk serangan serupa, yang sebagian besar dimungkinkan berkat kerja sama AS.

Mengenai serangan terhadap Qatar, surat kabar Ma'ariv mengungkapkan bahwa operasi itu telah direncanakan beberapa minggu sebelumnya oleh Shin Bet, yang menunjukkan tingkat persiapan dan koordinasi yang tinggi. Rasanya sulit dipercaya bahwa perencanaan yang begitu ekstensif, terutama di wilayah sekutu utama AS, dapat dilakukan tanpa memberi tahu Amerika Serikat.

Di sisi lain, pernyataan Presiden AS Donald Trump, yang menyebut serangan Israel terhadap Doha sebagai keputusan pribadi Netanyahu dan menyatakan penyesalannya, merupakan bagian dari strategi politik Washington untuk mengurangi tekanan internasional. Pernyataan-pernyataan ini muncul ketika beberapa sumber, termasuk CNN, melaporkan bahwa operasi militer Israel di kawasan tersebut dilakukan dengan dukungan diam-diam AS.

Dukungan diam-diam ini mencakup penyediaan informasi, tidak menghalangi operasi, atau bahkan koordinasi tidak langsung. Preseden historis juga menunjukkan bahwa Israel belum pernah melakukan operasi sebesar ini tanpa koordinasi AS. Selain itu, reaksi internasional terhadap serangan terhadap Qatar, termasuk kecaman keras dari PBB dan negara-negara lain, telah meningkatkan tekanan politik terhadap AS.

Tekanan ini mungkin menjelaskan upaya Gedung Putih untuk menyangkal keterlibatan langsung dalam serangan Israel terhadap Qatar. Namun, koordinasi militer dan intelijen yang mendalam antara Amerika Serikat dan Israel, dikombinasikan dengan kehadiran militer Amerika di Qatar, membuat klaim bahwa Israel bertindak sendiri tampak tidak realistis.

Sekalipun tidak ada pemberitahuan resmi, kecil kemungkinan badan intelijen Amerika tidak menyadari bahwa operasi semacam itu sedang direncanakan. Bagaimanapun, mengingat kerja sama militer dan intelijen yang luas antara Amerika Serikat dan Israel, serta posisi strategis Qatar sebagai sekutu AS, Israel tidak menyerang Doha tanpa sepengetahuan atau koordinasi AS.

Bukti-bukti, termasuk kompleksitas operasi, sejarah kerja sama bilateral, dan kontradiksi dalam pernyataan resmi, menunjukkan bahwa Amerika Serikat mengetahui serangan itu dan bahwa klaim Gedung Putih bahwa keputusan Netanyahu bersifat independen merupakan upaya untuk mengelola konsekuensi politik dari tindakan agresif ini.(sl)