Akankah Pemerintah Inggris Mendengarkan Parlemen untuk Mendukung Armada Sumud?
https://parstoday.ir/id/news/world-i177462-akankah_pemerintah_inggris_mendengarkan_parlemen_untuk_mendukung_armada_sumud
Pars Today - Anggota Dewan Rakyat dan Dewan Bangsawan Inggris telah meminta sikap tegas dari London untuk mendukung armada Global Sumud Flotilla.
(last modified 2025-09-28T03:57:31+00:00 )
Sep 28, 2025 10:55 Asia/Jakarta
  • Global Sumud Flotilla
    Global Sumud Flotilla

Pars Today - Anggota Dewan Rakyat dan Dewan Bangsawan Inggris telah meminta sikap tegas dari London untuk mendukung armada Global Sumud Flotilla.

Menurut laporan Pars Today, lebih dari 80 anggota Dewan Rakyat dan Dewan Bangsawan Inggris telah memperingatkan dalam sebuah surat kepada Menteri Luar Negeri Inggris Yvette Cooper, tentang ancaman rezim Zionis terhadap armada Global Sumud dan meminta sikap tegas dari London untuk mendukung armada ini dan melindungi nyawa para penumpangnya.

Dalam surat itu, para anggota dewan, mengingat sejarah serangan rezim Zionis terhadap kapal-kapal yang membawa bantuan kemanusiaan, menekankan, "Kami khawatir bahwa Israel bermaksud memperlakukan misi bantuan ini dengan tingkat permusuhan yang sama dan membahayakan nyawa warga negara Inggris."

Anggota parlemen Inggris telah memperingatkan bahwa publikasi unggahan oleh pejabat Israel di media sosial tentang hubungan armada itu dengan Hamas dapat membuka jalan bagi kemungkinan serangan dan kekerasan terhadap armada ini. Setidaknya 13 warga negara Inggris berada di armada ini. Salah satu kapal berbendera Inggris di pelabuhan Tunis menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak, yang menyebabkan kebakaran kecil.

Surat dari Anggota Parlemen menyatakan, "Para peserta armada ini adalah jurnalis, dokter, pekerja bantuan, dan aktivis masyarakat sipil. Mereka bukan teroris dan tidak menimbulkan ancaman bagi Israel."

Para Anggota Parlemen Inggris telah mendesak Menteri Luar Negeri Inggris untuk secara tegas memperingatkan mitranya dari Israel bahwa tidak boleh ada bahaya yang menimpa armada Sumud maupun warga negara Inggris. Kementerian Luar Negeri Inggris telah secara resmi menyatakan bahwa mereka tidak dapat memberikan "dukungan diplomatik" kepada warga negaranya yang berada di armada tersebut.

Pertanyaan penting yang muncul adalah apakah pemerintah Inggris akan mendengarkan suara parlemen terkait armada Sumud?

Untuk saat ini, pemerintah Inggris telah mengambil sikap hati-hati dan, tidak seperti beberapa negara Eropa, telah menahan diri untuk tidak mengambil tindakan praktis guna melindungi armada tersebut. Hal ini dapat berubah dalam beberapa hari mendatang dengan adanya tekanan yang lebih besar dari parlemen dan opini publik.

Dalam hal ini, London telah memutuskan untuk tidak mengirimkan kapal perang guna melindungi armada Sumud. Satu-satunya janji yang dibuat adalah memberikan dukungan konsuler kepada warga negara Inggris yang berada di armada, bukan dukungan diplomatik atau militer.

Faktor-faktor yang memengaruhi respons pemerintah Inggris:

- Tekanan politik domestik: Jika sejumlah besar anggota parlemen dari berbagai partai menuntut dukungan, pemerintah London dapat bereaksi untuk mempertahankan kredibilitas demokratisnya.

- Opini publik: Dukungan publik yang luas terhadap armada Sumud dapat memaksa pemerintah untuk merespons, terutama jika media dan organisasi masyarakat sipil juga terlibat.

- Pertimbangan diplomatik: Pemerintah Inggris mungkin khawatir tentang dampak internasional dari dukungan terhadap armada tersebut, terutama jika bertentangan dengan kebijakan sekutunya.

- Sifat armada Sumud: Jika armada ini dianggap damai dan memiliki tujuan kemanusiaan, dukungan resmi kemungkinan besar akan diberikan.

Sementara itu, Spanyol dan Italia telah mengerahkan kapal perang ke Mediterania menyusul serangan pesawat tak berawak baru-baru ini terhadap armada Sumud.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan bahwa kapal angkatan laut negara itu akan berangkat dari pelabuhan Cartagena dengan peralatan lengkap untuk melakukan operasi penyelamatan jika diperlukan.

Menteri pertahanan Italia mengumumkan pengiriman sebuah kapal dan kesiapan kapal lain untuk memberikan dukungan.

Sebaliknya, pemerintah Inggris telah mengesampingkan pengiriman kapal dan hanya berjanji untuk memberikan dukungan konsuler kepada warganya.

Armada Global Sumud Flotilla yang terdiri dari aktivis dari 44 negara, termasuk aktivis lingkungan Swedia Greta Thunberg, telah mengirimkan lebih dari 300 orang ke Gaza dengan bantuan kemanusiaan.

Ini adalah armada bantuan angkatan laut terbesar sejak dimulainya serangan Israel di Gaza. Hal ini terjadi meskipun Israel telah berulang kali memblokir kapal-kapal bantuan memasuki Gaza selama dua dekade terakhir.

Pekan lalu, Perserikatan Bangsa-Bangsa menyerukan penyelidikan mendesak atas serangan pesawat tak berawak baru-baru ini terhadap Armada Sumud.(sl)