The Guardian: Barat Mengekor 'Ilusi Perdamaian' Trump di Gaza
https://parstoday.ir/id/news/world-i177912-the_guardian_barat_mengekor_'ilusi_perdamaian'_trump_di_gaza
Sebuah media Inggris menulis bahwa Barat dengan ilusi “proses perdamaian” telah menutup mata terhadap kenyataan penjajahan dan kejahatan rezim Zionis; sebuah proses yang dalam 75 tahun terakhir tidak hanya belum berakhir, tetapi justru secara sistematis memperoleh legitimasi.
(last modified 2025-10-07T09:39:18+00:00 )
Okt 07, 2025 16:39 Asia/Jakarta
  • The Guardian: Barat Mengekor 'Ilusi Perdamaian' Trump di Gaza

Sebuah media Inggris menulis bahwa Barat dengan ilusi “proses perdamaian” telah menutup mata terhadap kenyataan penjajahan dan kejahatan rezim Zionis; sebuah proses yang dalam 75 tahun terakhir tidak hanya belum berakhir, tetapi justru secara sistematis memperoleh legitimasi.

Tehran, Pars Today- Surat kabar Inggris The Guardian dalam analisis terbarunya menyoroti kenyataan bahwa kekerasan rezim Zionis di kawasan dianggap tidak terlihat oleh dunia Barat, karena selama dua tahun terakhir rezim tersebut secara sistematis telah menghancurkan Gaza dan menewaskan puluhan ribu warga Palestina, namun tidak ada reaksi nyata dari pemerintah-pemerintah Barat.

The Guardian menulis, reaksi negara-negara Barat terhadap kehancuran ini dimulai dari “dukungan terbuka dan tanpa syarat” pada tahun pertama perang, kemudian berubah menjadi “ungkapan keprihatinan dangkal,” dan akhirnya menjadi “ancaman kosong” mengenai kemungkinan sanksi senjata atau pengurangan hubungan dagang. Selama beberapa bulan terakhir, negara-negara yang sama berbicara tentang “pengakuan bersyarat negara Palestina,tapi pada saat yang sama mereka menyaksikan negara itu dihapus dari peta.

Menurut penulis artikel tersebut, dunia tidak pernah mendengarkan suara rakyat Palestina dan terus menempatkan kekhawatiran keamanan rezim pendudukan di atas hak hidup dan kemanusiaan bangsa Palestina.

The Guardian menegaskan bahwa selama 75 tahun terakhir rakyat Palestina menghadapi dua jenis kekerasan: pertama, kekerasan langsung rezim Zionis terhadap kehidupan, tanah, dan masyarakat Palestina; dan kedua, kekerasan dari pihak Barat yang hanya pada saat kehancuran total mengakui penderitaan rakyat Palestina secara dangkal dan simbolik.

Menurut tulisan The Guardian, rezim Zionis telah memanfaatkan kedok “perundingan” untuk memperluas pembangunan permukiman, dan dengan menciptakan “fakta-fakta baru di lapangan,” memperkuat posisinya dalam setiap putaran negosiasi.

Dalam bagian lain artikel tersebut disebutkan bahwa apa yang dunia kenal sebagai “proses perdamaian” pada hakikatnya adalah tirai penipuan untuk menutupi penjajahan dan penindasan sistematis. Sementara dunia tenggelam dalam slogan-slogan diplomatik, rezim Zionis terus memperdalam dominasinya melalui pembangunan permukiman baru, pendirian pos-pos pemeriksaan, dan penggunaan kekerasan sehari-hari.

Artikel tersebut secara rinci menjelaskan bagaimana rezim pendudukan bahkan melarang masuknya peralatan pengobatan kanker ke Gaza dan juga melarang pasien keluar dari Gaza untuk berobat. Militer Zionis bahkan menghitung jumlah kalori harian rakyat Gaza untuk menentukan berapa banyak makanan yang boleh masuk.

The Guardian menyebut tindakan ini sebagai “penyiksaan administratif” yang dibenarkan atas nama “kekhawatiran keamanan.” Namun demikian, pemerintah-pemerintah Barat tetap berbicara tentang “solusi dua negara” dan enggan mengutuk kebijakan tersebut.

Media Inggris itu memperingatkan bahwa rencana-rencana yang sedang diajukan, termasuk yang dimediasi oleh Amerika Serikat, sekali lagi memberikan wewenang penuh kepada rezim Zionis untuk menentukan nasib Gaza.(PH)