BRICS: Menantang Tatanan Keuangan Global dan Arsitektur Ekonomi Baru
https://parstoday.ir/id/news/world-i178482-brics_menantang_tatanan_keuangan_global_dan_arsitektur_ekonomi_baru
Pars Today - Sebagai pemain baru di kancah ekonomi global, BRICS berupaya menciptakan tatanan ekonomi multipolar dengan memperluas kerja sama keuangan dan budaya, tapi para analis Barat memandang kelompok ini sebagai ancaman terhadap dominasi dolar dan arsitektur keuangan yang dipimpin AS.
(last modified 2025-10-18T04:38:14+00:00 )
Okt 18, 2025 11:36 Asia/Jakarta
  • BRICS
    BRICS

Pars Today - Sebagai pemain baru di kancah ekonomi global, BRICS berupaya menciptakan tatanan ekonomi multipolar dengan memperluas kerja sama keuangan dan budaya, tapi para analis Barat memandang kelompok ini sebagai ancaman terhadap dominasi dolar dan arsitektur keuangan yang dipimpin AS.

Awalnya dibentuk sebagai kelompok yang terdiri dari lima negara ekonomi berkembang (Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan), kelompok BRICS kini telah menjadi pemain berpengaruh dalam ekonomi global. Dengan memperluas kerja samanya di bidang keuangan, budaya, dan media, blok ini berupaya menciptakan alternatif bagi sistem ekonomi yang didominasi Barat.

Perluasan kelompok ini dan peningkatan koordinasi di antara para anggotanya telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan analis Barat tentang melemahnya supremasi dolar dan menurunnya pengaruh Amerika dalam sistem keuangan global.

Arsitektur Keuangan Baru BRICS

BRICS berupaya mengurangi ketergantungannya pada dolar dan sistem SWIFT dengan menciptakan lembaga keuangan paralel seperti "Bank Pembangunan Baru" pada tahun 2014 dan mempromosikan sistem pembayaran alternatif seperti "Sistem Pembayaran Antarbank Lintas Batas" (CIPS) Cina.

Langkah-langkah ini dirancang untuk menciptakan saluran keuangan yang tahan terhadap pengawasan dan kendali asing. Selain itu, mempromosikan perdagangan non-dolar dan diversifikasi cadangan devisa dianggap sebagai prioritas utama blok tersebut.

Strategi Penggantian Dolar

Anggota BRICS telah mengadopsi beberapa strategi untuk mengurangi ketergantungan mereka pada dolar, termasuk mempromosikan penggunaan mata uang nasional dalam perdagangan, memperluas perjanjian pertukaran mata uang bilateral, mengembangkan pengaturan barter dan swap, berinvestasi dalam mata uang digital, dan menciptakan platform pembayaran bersama seperti "BRICS Pay".

Memperluas Pengaruh di Teluk Persia

BRICS berupaya mengurangi ketergantungan kawasan terhadap dolar dengan menarik negara-negara Teluk Persia yang berpengaruh seperti Uni Emirat Arab dan mengembangkan hubungan dengan Arab Saudi.

Cina mendorong produsen minyak untuk menyelesaikan transaksi dalam yuan, dan Rusia mengembangkan mekanisme perdagangan non-dolar dengan Iran, menciptakan sistem keuangan paralel di kawasan strategis ini.

Tantangan dan Keterbatasan

Meskipun BRICS telah membuat langkah besar dalam menciptakan tatanan keuangan alternatif, negara-negara ini menghadapi beberapa tantangan. Kurangnya koherensi penuh di antara para anggota akibat persaingan internal, pembatasan konvertibilitas mata uang nasional, rendahnya dominasi mata uang alternatif dibandingkan dengan dolar, perbedaan tingkat pembangunan ekonomi, dan kepentingan nasional para anggota merupakan beberapa keterbatasan dan tantangan BRICS.

Dengan mengembangkan lembaga keuangan paralel dan mempromosikan perdagangan non-dolar, kelompok BRICS secara bertahap mengubah keseimbangan kekuatan dalam sistem keuangan global. Meskipun kelompok ini masih kekurangan koherensi yang diperlukan untuk sepenuhnya menggantikan dolar, upaya mereka untuk menciptakan alternatif keuangan telah menantang dominasi tradisional AS dan memberikan lebih banyak ruang gerak bagi negara-negara berkembang.

Keberhasilan BRICS akan bergantung pada kemampuannya untuk meningkatkan koordinasi antaranggota dan mengembangkan lembaga keuangan yang efisien.(sl)