Maroko Memanggil Duta Besar Belanda
(last modified Sat, 08 Sep 2018 11:45:32 GMT )
Sep 08, 2018 18:45 Asia/Jakarta
  • Bendera Maroko
    Bendera Maroko

Kementerian Luar Negeri Maroko tidak puas dengan pernyataan Menteri Luar Negeri Belanda terkait putusan hukuman penjara terhadap demonstran pemerintah Maroko dan memanggil Dubes Belanda.

Situs surat kabar al-Youm al-Sabe menulis, Stef Blok, Menteri Luar Negeri Belanda baru-baru ini dalam sebuah laporan yang disampaikan di parlemen negara ini menyatakan kekhawatirannya terkait penangkapan para aktivis politik dan sipil di kota al-Hoceima di daerah ar-Rif, barat laut Maroko.

Kementerian Luar Negeri Maroko hari Jumat (07/9) memanggil Desiree Bonis, Duta Besar Belanda di Rabat, ibukota Maroko, untuk menyampaikan protes terhadap laporan tersebut.

Aksi demonstrasi oposisi pemerintah

Berdasarkan pernyataan Kementerian Luar Negeri Maroko, kandungan dan informasi laporan yang disampaikan Menteri Luar Negeri Belanda sebuah kesalahan dan berdasarkan prediksi tidak benar dan tidak realistis.

Rabat juga memutuskan untuk menangguhkan pertemuan bilateral antara Nasser Bourita, Menteri Luar Negeri Maroko dengan Stef Blok, timpalannya dari Belanda di sela-sela Sidang Umum PBB.

Dalam laporan yang disampaikan Menteri Luar Negeri Belanda di parlemen negara ini, dimana banyak lembaga-lembaga internasional hak asasi manusia menyampaikan kekhawatirannya terkait kondisi buruk mereka yang ditangkap dan di tahan di penjara-penjara negara ini, Belanda menuntut perhatian para pejabat Maroko akan kekhawatiran ini.

Gerakan di daerah ar-Rif setelah terjadi serangkaian kejadian di kota al-Hoceima pada 26 Oktober 2016 yang mengakibatkan seorang penjual ikan tewas, terjadi aksi demonstrasi di kota ini dan sejumlah kota lainnya.