Mantan Presiden Tunisia: Gelombang Ketiga Revolusi Arab akan Pecah
(last modified Mon, 14 Sep 2020 05:56:44 GMT )
Sep 14, 2020 12:56 Asia/Jakarta
  • Moncef Marzouki
    Moncef Marzouki

Mantan presiden Tunisia merespon kesepakatan normalisasi hubungan Uni Emirat Arab dan Bahrain, dengan rezim Zionis Israel. Ia memprediksikan gelombang ketiga Revolusi Arab segera pecah, dan kesepakatan-kesepakatan itu akhirnya akan dicabut.

Fars News (14/9/2020) melaporkan, Moncef Marzouki menegaskan, kesepatakan normalisasi hubungan sejumlah rezim boneka Arab dengan Israel tidak lama lagi akan hangus.
 
Ia menambahkan, alasan yang sama telah menciptakan gelombang kedua Revolusi Arab di Sudan, Irak, dan Lebanon pasca gelombang pertama di negara-negara itu, dan sampai sekarang gelombang itu masih ada terutama karena korupsi, penindasan, kemiskinan, dan keengganan rezim tiran untuk melakukan reformasi politik, ekonomi, sosial, dan berdamai dengan rakyatnya sendiri.
 
Seperti ditulis surat kabar Al Quds Al Arabi, mantan presiden Tunisia menjelaskan, kesepakatan-kesepakatan normalisasi hubungan sebagian rezim Arab dengan Israel akan ditandatangani, dan sampai kapanpun rezim-rezim itu tidak akan pernah bisa memaksakan kesepakatan ini kepada rakyatnya, karena mereka menentang tunduk pada Israel, dan menolak hubungan dengan rezim itu.
 
Sebelumnya Moncef Marzouki memprediksikan munculnya gelombang baru Revolusi Arab, dan kali ini gelombang tersebut akan melampaui Aljazair, dan Sudan, dan akan sampai ke Arab Saudi dan beberapa negara Arab lain. (HS)