Feb 28, 2022 10:46 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 28 Februari 2022
    Lintasan Sejarah 28 Februari 2022

Hari ini Senin, 28 Februari 2022 bertepatan dengan 26 Rajab 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 9 Isfand 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Wafatnya Abu Thalib

1446 tahun yang lalu, tanggal 26 Rajab tahun ke-3 Sebelum Hijrah, Abu Thalib, paman Rasulullah Saw dan ayah Imam Ali as, meninggal dunia.

Pada saat itu, Abu Thalib dan kaum Muslimin lainnya terkepung di tengah Lembah Abu Thalib akibat pemboikotan kaum Musyrikin. Setelah meninggalnya Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad Saw, beliau mulai diasuh oleh pamannya  Abu Thalib. Saat itu, usia Muhammad baru delapan tahun.

Wafatnya Abu Thalib

Setelah diangkatnya Muhammad sebagai Rasul Allah, Abu Thalib masuk Islam dan menjadi pelindung terbesar Nabi Muhammad di hadapan kaum Musyrikin. Sebelum wafatnya, Abu Thalib memberi wasiat kepada keluarga dan temannya agar membela Islam dan Rasulullah.

Pada tahun yang sama, istri Rasullah, Khadijah, yang merupakan perempuan pertama yang memeluk Islam, juga meninggal dunia. Karena kesedihan Rasulullah yang amat mendalam, tahun tersebut dinamakan sebagai "Tahun Kesedihan".

Imam Khomeini ra Perintah Bentuk Lembaga Mustadhafin

43 tahun yang lalu, tanggal 9 Isfand 1357 HS, Imam Khomeini ra perintah dibentuknya lembaga Mustadhafin.

Lembaga Mustadhafin Revolusi Islam (Bonyad Mostazafan Enqelab Eslami) merupakan sebuah lembaga ekonomi, sosial dan budaya yang dibentuk pada tanggal 9 Isfand lewat perintah Imam Khomeini ra kepada Dewan Revolusi Islam Iran.

Imam Khomeini ra dalam perintahnya itu mengatakan, "Dewan Revolusi Islam lewat perintah ini memiliki tugas untuk mendata seluruh harta yang bergerak dan tidak dari silsilah kerajaan Pahlevi hingga mereka yang ada hubungannya dengan silsilah ini yang telah mereka kumpulan selama berkuasa secara ilegal dari Baitul Mal muslimin. Semua harta itu dimanfaatkan untuk kepentingan mustadhafin, buruh dan pegawai miskin. Seluruh harta itu disita dan harta yang ada di pelbagai bank harus dipindahkan atas nama Revolusi dan diserahkan kepada saya. Sementara harta tidak bergerak termasuk kebun dan tanah harus didata dan dipakai demi kepentingan orang-orang miskin."

Menyusul perintah Imam Khomeini ra, dibentuklah lembaga Mustadhafin demi melindungi kekayaan umum yang telah disita oleh Dewan Revolusi.

Anggaran Dasar pertama lembaga ini terdiri dari 25 butir yang disepakati pada tanggal 7 Tir 1358 dan disetujui oleh Dewan Revolusi. Pengawasan serius yang dilakukan atas lembaga ini dan untuk koordinasi yang lebih baik dengan program-program pemerintah membuat Imam Khomeini ra pada 26 Shahrivar 1359 menunjuk Syahid Mohammad Ali Rajai, Perdana Menteri Iran waktu itu untuk mengelola lembaga ini.

Pembunuhan PM Swedia Olof Palme

36 tahun yang lalu, tanggal 28 Februari 1986, seorang pria menembak Perdana Menteri (PM) Swedia, Olof Palme.

Dia tewas dengan dua luka di perut, sementara isterinya selamat meski mendapat luka tembak di punggung. 

Olof bersama isterinya, Lisbeth, baru saja keluar dari gedung bioskop di pusat kota Stockholm saat seseorang tidak dikenal tiba-tiba menembak pasangan tersebut.

Olof Palme menjabat perdana menteri Swedia mewakili Partai Sosial Demokrat. Semasa hidupnya, Palme mendukung keterbukaan dan kesetaraan di kalangan masyarakat.

Kebijakan Palme yang mendukung kelas pekerja, negara berkembang, dan anti imperialisme membuatnya dituding sebagai pro komunis.

Olaf Palme

Uniknya, meski berstatus pejabat tinggi, Palme menolak dikawal di luar acara resmi, dan kerap berjalan seorang diri di dalam maupun di luar kota Stockholm.

Motif serta pelaku pembunuhan Palme tidak pernah terungkap dengan jelas. Seorang warga Swedia bernama Christer Petterson pernah ditangkap dan dijatuhi hukuman seumur hidup karena dituduh sebagai pembunuh Palme, namun kemudian dibebaskan karena dipandang tidak bersalah.

Petterson sendiri meninggal dunia pada bulan September 2004. Namun, sebelum meninggal, ia sempat mengaku jika dirinyalah yang membunuh perdana menteri Swedia itu.