Pesona Iran yang Mendunia (5)
Sejak dekade kedua tahun hijriah, pasukan Muslim memulai penyerangan ke perbatasan barat Imperium Sasanian.Pada tahun 30 Hijriah yang bertepatan dengan 651 Masehi, dinasti terakhir Sasanian kalah dalam perang menghadapi pasukan Muslim.
Sejak itu, Imperium Sasanian berakhir. Sejarawan mengungkapkan bahwa salah satu faktor utama penyebab kekalahan kerajaan Sasanian dan tumbangnya dinasti Sasanid adalah merebaknya kezaliman dan korupsi yang dilakukan para pejabat negara. Pada saat yang sama datang agama Islam yang mengusung prinsip keadilan dan menyuarakan kebenaran.Setelah pasukan Muslimin berhasil menguasai wilayah Iran, peran bangsa Iran di seluruh penjuru dunia justru semakin besar dan luas. Bahkan mereka berperan besar menyebarkan ajaran Islam ke seluruh penjuru dunia.
Di era Imperium Roma di Barat yang tersebar dari Jerman, kawasan Anglo Saxon, Skandinavia dan wilayah lainya di Eropa, bangsa Iran selain menyebarkan ajaran Islam juga menebarkan budaya dan peradabanya.Dengan ajaran Islam yang tinggi, mereka memberikan pencerahan terhadap kawasan Asia dan Timur.
Bangsa Arab Muslim membangun imperium baru yang berpijak pada kebudayaan dengan melibatkan bangsa Iran, terutama orang-orang Iran yang terbentang dari utara di Turkestan, wilayah barat di Asia Kecil hingga Spanyol di Eropa. Orang-orang Iran memeluk Islam tanpa sebuah perlawanan keras. Karena memiliki latar kebudayaan yang tinggi, akhirnya mereka menduduki posisi-posisi strategis di tingkat pemerintahan dan budaya dalam imperium Islam. Mereka mengisi posisi-posisi strategis dan menentukan dalam pemerintahan di berbagai bidang dari masalah keilmuan, keagamaan hingga administrasi pemerintahan.
Sekitar hampil seribu tahun, orang-orang Iran menghadapi imperium besar seperti Romawi. Oleh karena itu, mereka tidak berhasil menguasai setengah dari dunia ini yang berada tangan imperium Romawi. Tapi dengan datangnya imperium baru Islam, imperium Romawi yang menguasai Asia Kecil dan Eropa menyerahkan sebagian wilayah yang berada dalam pengaruhnya kepada kaum Muslimin. Pasukan Imperium Islam bahkan berhasil menembus pintu gerbang Bizantium, tapi karena berbagai alasan termasuk pertahanan Romawi kuat, mereka tidak berhasil menembusnya.
Meskipun kaum Muslim tidak bisa melepaskan wilayah Asia kecil dari penguasaan Imperium Romawi, tapi imperium Islam berhasil merebut Suriah, Lebanon dan Laut Mediterania. Langkah tersebut menjadi tahap lanjutan untuk menguasai Asia Kecil. Untuk pertama kalinya pasukan dari kawasan timur memiliki akses dari arah Barat di Spanyol di benua Eropa. Afrika Utara dan Pantai Afrika di laut Mediterania yang berada dalam pengaruh imperium Romawi, akhirnya berhasil direbut oleh pasukan Muslim. Dengan demikian sarana bagi penyebaran budaya Islam dan Iran terbentang lebar di kawasan tersebut.
Para analis berkeyakinan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan bangsa Iran begitu mudah menerima Islam adalah faktor pemikiran Islam yang komprehensif dan holistik dan berpijak dari prinsip sebuah pemerintahan global yang menjunjung tinggi pendidikan dan pengajaran yang selaras kebudayaan dan peradaban Iran.
Pengaruh Imperium Islam era dinasti Umayah terbentang luas hingga menembus kawasan Eropa dan dataran Cina. Kerjasama antara bangsa Arab dan Iran berperan besar dalam penyebaran ajaran Islam ke berbagai penjuru dunia seperti Turkestan dan Asia Kecil serta Spanyol yang sebelumnya di luar jangkauan pengaruh budaya Islam.
Sejak awal tahun kedua hijriah, bangsa Iran telah memasuki pos-pos kekuasan di era pemerintahan Abbasiyah dengan dukungan intelektual, spiritual dan militer yang kuat. Di era dinasti Abbasiyah, orang-orang Iran banyak direkrut masuk di jajaran pemerintahan, terutama di bidang politik, budaya, keilmuan, dan perdagangan. Oleh karena itu, mereka berupaya memainkan peran bersejarah dan globalnya dalam pemerintahan baru Islam.
Kerjasama para saudagar Iran yang tersebar di berbagai wilayah dengan kaum Muslim dimulai sejak era dinasti Khalifah Rasyidin, yang menunjukkan kemenangan bangsa Arab menguasai Ctesiphon dan Persia. Tapi kerjasama tersebut semakin luas dan berpengaruh di berbagai bidang di era Dinasti Abbasiyah. Bisa dikatakan, bangsa Iran melepaskan agama nenek moyangnya dan menerima agama Islam. Tapi, kekayaan khazanah budaya dan peradaban mereka tidak dikesampingkan, bahkan dipergunakan untuk memperkaya budaya dan peradaban Islam yang tersebar ke seluruh penjuru dunia.
Tidak sedikit orang Iran yang menduduki posisi penting di era dinasti Abbasiyah seperti menteri maupun pos strategis lainnya. Di bidang keilmuan, para ahli fiqih, hadis, filsuf dan astronom, matematikawan, hingga astronom terkemuka ditempati orang-orang Iran. Mereka memiliki kemampuan untuk melakukan asimilasi budaya dengan berbagai bangsa Muslim, dan menyuguhkannya sebagai kekayaan budaya dan peradaban Islam Iran.
Dengan berubahnya ibukota dinasti Abbasiyah dari Damaskus ke Baghdad, yang dekat dengan Ctesiphon yang sebelumnya menjadi ibukota Persia kuno, menyebabkan jantung imperium Islam berada di wilayah yang ditempati orang-orang Iran. Hal ini sedikit banyak mempengaruhi relasi kekuasaan antarbangsa-bangsa Arab.
Transformasi penting yang terjadi di era ini adalah terbukanya akses bagi orang-orang Iran di Suriah dan Lebanon, yang sebelumnya tertutup bagi mereka di era Sassanian. Ketika itu, pengaruh orang-orang Iran tidak hanya di kawasan Mesopotania yang sejak dahulu menjadi pusat aktivitas politik dan sosial mereka. Tapi pengaruhnya juga semakin luas hingga Syam di pesisir pantai Mediterania.
Di bidang militer, kebanyakan tentara pasukan Muslim adalah orang-orang Iran, dan pasukan Muslimin membutuhkan keahliaan mereka. Para pelaut Iran dikenal di kota-kota yang berada di pesisir laut Lebanon hingga Tripoli yang berada di tepi selatan laut Mediterania, yang menunjukkan identitas Iran di kawasan tersebut.
Sebagian orang mengklaim orang-orang Iran bukan bangsa pelaut, dan hanya bangsa Arab-lah yang memiliki keahlian tersebut. Tapi, berbagai fakta sejarah membantah klaim ini, misalnya, Mujam al-Baldan dan Ihsan al-Taqasim menunjukkan bahwa orang-orang Iran sejak periode Islam merupakan para pelaut ulung.
Di era sebelum Islam, area aktivitas para pelaut Iran lebih banyak di samudera Hindia, Laut Merah dan Teluk Persia dan Luat Oman. Tapi di era Imperium Islam, jangkauannya semakin luas menembus Mediterania hingga selat Gibraltar. Dengan memeluk agama Islam, orang-orang Iran semakin terhormat dan kuat melebihi sebelumnya.