Mar 22, 2019 14:43 Asia/Jakarta
  • 22 Maret 2019
    22 Maret 2019

Hari ini, Jumat 22 Maret 2019 bertepatan dengan 15 Rajab 1440 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 2 Farvardin 1398 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini di masa lampau.

Wafatnya Sayidah Zainab Al-Kubra

 

1378 tahun yang lalu, tanggal 15 Rajab 62 HQ, Sayidah Zainab sa, cucu Rasulullah Saw, setelah melalui penderitaan hidup yang amat besar, meninggal dunia.

 

Sayidah Zainab lahir pada tahun 6 Hijriah dan dibesarkan dengan ajaran Ilahi oleh orangtuanya, yaitu Imam Ali as dan Fahimah az-Zahra, putri Rasulullah.

 

Pada tahun 61 Hijriah, beliau mendampingi kakaknya, Imam Husein as yang dikejar-kejar oleh pasukan Yazid bin Muawiyah. Sampai akhirnya, rombongan Imam Husain yang terdiri dari 72 orang, termasuk anak-anak dan perempuan, tiba di padang Karbala dan bertempur melawan pasukan Yazid yang berjumlah ribuan orang itu.

 

Setelah Imam Husain gugur syahid, Sayidah Zainab berperan sebagai penyampai pesan perjuangan abadi Imam Husein kepada umat manusia.

Makam Sayidah Zainab as

 

Warga Tehran Demo Pemerintahan Reza Khan

 

95 tahun yang lalu, tanggal 2 Farvardin 1303 HS, warga Tehran demo pemerintahan Reza Khan.

Pasca merebut kekuasaan, Reza Khan berusaha untuk mendirikan silsilah kerajaan Pahlevi. Untuk meraih tujuannya, pertama kali ia menyatakan pemerintahannya adalah republik sebagai pendahuluan untuk mentransformasikan kekuasaan dari dinasti Qajar kepada Dinasti Pahlevi.

Ketika Reza Khan mengumumkan pemerintahan republik, pada tanggal 2 Farvardin 1303 HS, rakyat bersama ulama berkumpul di bundaran Baharestan, di depan gedung Majlis Syura Melli (parlemen) dan meneriakkan yel-yel menentangnya. Demonstrasi itu berujung bentrok antara rakyat dan pasukan keamanan, sehingga ada yang tewas, sementara sebagiannya terluka.

Peristiwa ini memaksa ketua parlemen mengeluarkan reaksi cepat lalu memerintahkan untuk melakukan penyidikan terhadap komandan militer Iran yang waktu itu dipegang oleh Reza Khan. Reaksi dari pihak parlemen ini mengkhawatirkan Reza Khan dan akhirnya ia mengeluarkan pernyataan meminta maaf dan akhirnya di tengah puncak aksi demo rakyat di pelbagai kota di Iran terhadap sistem republik Reza Khan, ia akhirnya menyatakan menarik kembali idenya itu.

Reza Khan

 

Perang PLO Melawan Israel

 

51 tahun yang lalu, tanggal  21 Maret 1968, terjadi perang hebat antara para gerilyawan yang tergabung ke dalam Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dengan tentara Zionis Israel.

PLO adalah gerakan perjuangan bersenjata rakyat Palestina yang didirikan  tiga tahun sebelumnya, yaitu tahun 1965. Sistem organisasi yang rapi serta  isu merebut kemerdekaan dari tangan Israel, membuat organisasi ini dengan cepat memperoleh simpati para pemuda Palestina. Inilah yang membuat Tel Aviv sangat mengkhawatirkan organisasi ini.

Karena itu, pada tanggal tersebut, tentara Israel yang dilengkapi dengan peralatan perang yang canggih menyerang markas PLO yang saat itu berada di Kamp Pengungsi Karamah yang berada di perbatasan Jordania. Dalam perang itu, gerilyawan PLO berhasil menghabisi nyawa sekitar 1.230 tentara Zionis. Tank-tank baja milik tentara Zionis juga banyak yang dihancurkan atau direbut.

Peristiwa ini membuat PLO semakin poluler dan diperhitungkan di dunia. Akan tetapi, pada tahun 1991, pemimpin PLO Yaser Arafat memutuskan untuk mengubah haluan gerakan dari perjuangan militer menjadi perjuangan diplomatis. Arafat berharap perundingan-perundingan bisa menjadi cara terbaik guna memperoleh kembali hak-hak bangsa Palestina yang sudah dirampas. Hanya saja, harapan itu ternyata tinggal angan-angan.

Perubahan haluan perjuangan PLO tersebut malah semakin memberikan peluang bagi Zionis Israel untuk melakukan berbagai kesewenang-wenangan di tanah Palestina. Akibatnya, popularitas Arafat dan PLO semakin menurun.[]