Mengejar Berkah Ramadhan (25)
Peringatan Hari Quds Sedunia 2019 akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ada banyak transformasi yang terjadi selama satu tahun terakhir. Zionis di bawah dukungan mutlak Presiden AS Donald Trump memfokuskan upayanya untuk meresmikan pendudukan dan agresi 70 tahun mereka di bumi Palestina melalui Kesepakatan Abad.
Pemerintah Amerika Serikat rencananya akan mengumumkan proposal Kesepakatan Abad setelah peringatan Hari Quds Sedunia 2019 ini. Trump telah mengambil langkah-langkah untuk melaksanakan Kesepakatan Abad selama dua tahun terakhir. Salah satu langkah itu pengakuan Quds sebagai ibukota rezim Zionis Israel. Trump kemudian memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Quds.
Presiden AS memotong bantuan finansial untuk Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dengan tujuan menghapus isu pengungsi dari meja perundingan kompromi. Hampir lima juta pengungsi Palestina tinggal di kamp-kamp di berbagai negara selama beberapa dekade, dan mereka sedang menunggu waktu untuk kembali ke tanah airnya.
Tindakan lain Trump untuk mempertegas pendudukan rezim Zionis adalah mengakui "kedaulatan" Israel atas Dataran Tinggi Golan milik Suriah. Dengan langkah-langkah itu, AS ingin menyelesaikan perundingan kompromi dengan cara memaksakan tuntutan-tuntutan Zionis kepada Palestina.
Berdasarkan rencana AS, Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) serta Gerakan Hamas akan menandatangani sebuah perjanjian untuk mendirikan sebuah negara Palestina yang disebut "Palestina Baru." Negara Palestina baru akan mencakup Tepi Barat dan Jalur Gaza, dengan pengecualian tanah-tanah yang dicaplok untuk pembangunan pemukiman Zionis.
Kota Quds tidak akan dibagi, negara Palestina tidak memiliki pasukan militer, dan Gerakan Hamas harus dilucuti. Dengan kriteria ini, maka dalam praktiknya tidak ada sesuatu yang bisa disebut negara Palestina.
Pemerintah AS menyebut proposal itu sebagai Kesepakatan Abad dan bertujuan mengakhiri perlawanan 70 tahun oleh rakyat Palestina untuk membebaskan tanah air mereka dari pendudukan.
Zionis menyimpan ambisi untuk menduduki tanah bangsa-bangsa Muslim dari Sungai Nil hingga Eufrat. Tetapi perlawanan rakyat Palestina dan kemenangan Revolusi Islam di Iran telah menjadikan ambisi Zionis ini sebagai mimpi buruk.
Perlawanan Islam selama beberapa dekade terakhir memberikan pukulan besar pada Zionis sehingga mereka berusaha untuk mempertegas pendudukannya lewat dukungan Trump dan menormalisasi hubungannya dengan negara-negara di kawasan.
Untuk alasan ini, Amerika-Zionis berusaha mempercepat pelaksanaan proposal ambisius yang dikenal sebagai Kesepakatan Abad. Namun, rakyat Palestina dan bangsa-bangsa Muslim serta para penyeru kebebasan akan menggelar peringatan Hari Quds Sedunia pada Jumat terakhir bulan Ramadhan untuk menunjukkan bahwa cita-cita pembebasan Quds masih hidup dan bahkan lebih hidup dari tahun-tahun sebelumnya.
Perlawanan Islam di Palestina, Lebanon, dan Suriah memiliki cukup kekuatan untuk menghadapi rezim Zionis, yang ingin melaksanakan Kesepakatan Abad. Kesepakatan ini rencananya akan diimplementasikan dengan melucuti Hamas dan menekan poros perlawanan dengan merangkul rezim-rezim boneka di kawasan seperti, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Mesir.
Dalam satu dekade terakhir, mereka – dengan mendukung gerakan takfiri dan teroris di Irak dan Suriah – tidak mampu menghancurkan poros perlawanan. Mereka sekarang berusaha untuk meresmikan pendudukan dan agresi Israel dengan cara merusak stabilitas di kawasan dan mengkampanyekan kebijakan Iranphobia.
Hari Quds Sedunia – yang diprakarsai oleh Bapak Pendiri Republik Islam Iran, Imam Khomeini ra – merupakan kesempatan terbaik bagi umat Islam untuk membangun persatuan, ukhuwah, dan perlawanan terhadap konspirasi Setan Besar dan Zionis.
Pada hari itu, bangsa-bangsa dunia tetap menekankan pembebasan tanah pendudukan dan pembentukan negara Palestina di seluruh wilayah bersejarah Palestina dengan ibukota Quds. Langkah ini dianggap sebagai satu-satunya solusi untuk krisis saat ini. Hari Quds Sedunia dan semangat persatuan bangsa-bangsa Muslim dapat menjadi wadah untuk mengurangi perbedaan.
Aspek lain pentingnya Hari Quds Sedunia dapat ditinjau dari arah gerakan kaum Muslim dalam menghadapi musuh-musuh Islam.
Lobi-lobi Zionis dan Amerika – dengan memicu konflik di antara negara-negara Muslim dan mengangkat isu-isu seperti Iranphobia – sedang mendorong kaum Muslim untuk melupakan persoalan utama mereka yaitu masalah Quds. Mereka juga sedang mengubah status Zionis sebagai musuh dan memprovokasi negara-negara Muslim untuk memusuhi Republik Islam Iran.
Sayangnya, strategi musuh ini mendapat sambutan dari sebagian negara Muslim seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Mesir. Mereka mendukung kebijakan Iranphobia yang disuarakan oleh rezim Zionis dan AS sebagai musuh utama Dunia Islam. Sekarang Hari Quds Sedunia dan isu Palestina telah menyingkap siapa saja yang menjadi musuh utama kaum Muslim.
Sebagian besar pemimpin negara-negara Arab, terutama Saudi, telah melakukan upaya terselubung dan terang-terangan untuk meyakinkan AS agar mendukung mereka dan dalam hal ini, mereka memberikan dolar-dolar minyak kepada Washington sebagai imbalannya.
Namun, bangsa-bangsa Muslim sadar bahwa musuh Islam adalah rezim Zionis dan Amerika, bukan negara-negara Muslim lainnya.
Hari Quds Sedunia dapat dianggap sebagai sarana untuk memperkuat poros perlawanan dan menambah semangat rakyat Palestina untuk melanjutkan perjuangan sampai kekalahan rezim Zionis. Hari besar ini bahkan bisa menjadi tamparan keras bagi rezim Zionis.
Awalnya, kelompok-kelompok Palestina berjuang dengan batu, tetapi sekarang rudal mereka telah menjangkau banyak sudut di wilayah pendudukan. Kekuatan poros perlawanan menunjukkan bahwa mitos Israel tak terkalahkan telah runtuh. Poros perlawanan akan bertambah kuat dengan dukungan kaum Muslim di Hari Quds dan mereka akan mengakhiri pendudukan Israel d bumi Palestina.
Pawai Hari Quds Sedunia di sebagian besar negara, tidak akan membiarkan masalah Palestina terlupakan, dan ini memberikan amunisi untuk melemahkan dan menghancurkan rezim pendudukan Quds dari waktu ke waktu. (RM)