Lintasan Sejarah 6 Januari 2020
-
Lintasan Sejarah 6 Januari 2020.
Imam Baihaqi, Ahli Hadis Wafat
983 tahun yang lalu, tanggal 10 Jumadil Awal 458 HQ, Abu Bakar Fakhruz Zaman Ahmad bin Hasan yang lebih dikenal dengan Imam Baihaqi meninggal dunia di kota Neishabour dan dimakamkan di Baihaq, dekat Neishabour.
Imam Baihaqi merupakan guru ahli hadis, seorang penghapal al-Quran yang hidup secara sederhana. Beliau banyak melakukan perjalanan ke pelbagai tempat untuk mendapatkan hadis Rasulullah Saw.
Beliau banyak meninggalkan karya tulis seperti al-Arba’in, al-Asma wa as-Shifat, al-I’tiqad, al-Ba’ts wa an-Nusyur.
Pesan Imam Khomeini Pasca Berkuasanya Bakhtiari
41 tahun yang lalu, tanggal 16 Dey 1357 HS, Imam Khomeini ra mengirim pesan pasca berkuasanya Bakhtiari.
Pasca berkuasanya Bakhtiari, Imam Khomeini ra pada 16 Dey 1357 HS, menyampaikan pesan kepada rakyat Iran yang isinya:
"Saya mengumumkan kepada seluruh bangsa pemberani Iran bahwa rezim monarki adalah ilegal dan parlemen tidak nasionalisdan ilegal serta pemerintahan penjarah ilegal dan pembangkang. Berikut ini ada beberapa hal yang ingin saya ingatkan, para pegawai seluruh kementerian yang ada agar tidak menerima para menteri korup dan ilegal. Jangan menaati mereka dan bila memiliki kekuatan, hendaknya tidak memberikan mereka jalan ke seluruh kementerian yang ada. Rakyat ini hendaknya tidak membayar air, listrik dan telepon secara mutlak dan menolak membantu pemerintah."
Dalam melaksanakan perintah Imam Khomeini ra, sebagian kementerian tidak memberi kesempatan menteri-menteri yang baru ke kantornya dan terus melakukan aksi protesnya lewat demonstrasi.
Indira Gandhi Kembali Terpilih Sebagai PM
40 tahun yang lalu, tanggal 6 Januari 1980, Indira Gandhi meraih suara mayoritas rakyatnya dan kembali menjadi Perdana Menteri India. Indira terpilih menjadi Perdana Menteri India pada tahun 1966 menggantikan PM saat itu, Lal Bahadur Shastri, yang meninggal mendadak.
Pada tahun 1971, Indira menang dalam pemilu nasional dan kembali menjadi PM. Namun, pada tahun 1975, ia dijatuhi hukuman karena terbukti melakukan kecurangan dalam pemilu 1971 tersebut. Indira menolak hukuman itu dan menyatakan diri tidak bersalah. Ia kemudian memberlakukan situasi darurat di India. Selama periode ini, Indira melakukan kontrol ketat terhadap berbagai aspek kehidupan di India dan memenjarakan banyak oposannya.
Pada tahun 1977, Indira menyelenggarakan pemilu untuk meredam kritik bahwa dirinya telah menginjak-injak demokrasi di India. Namun, kali ini Indira Gandhi kalah dan tersingkir dari kursi Perdana Menteri. Pada pemilu 1980, Indira Gandhi kembali terpilih sebagai PM namun pada tanggal 31 Oktober 1984, akibat kebijakan represifnya terhadap kelompok Sikh, Indira ditembak oleh pengawalnya sendiri yang berdarah Sikh.