Jan 13, 2020 10:51 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 13 Januari 2020

Hari ini, Senin, 13 Januari 2020 bertepatan dengan 17 Jummadil Awal 1441 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 23 Dey 1398 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Imam Muhammad Ghazali Lahir

991 tahun yang lalu, tanggal 17 Jumadil Awal 450 HQ, Imam Muhammad Ghazali, seorang filsuf muslim terkemuka, terlahir ke dunia di Iran.

Sejak masa mudanya, Imam Ghazali telah menuntut ilmu dari Abu Nashr Ismaily dan dalam waktu singkat ia berhasil menguasai berbagai ilmu yang berkembang di zamannya.

Pada usia 28 tahun, Imam Ghazali telah dianggap sebagai ahli fiqih terbesar pada zamannya. Beliau kemudian diundang untuk mengajar di sekolah Nizhamiyah, Baghdad. Pada tahun 488, Imam Ghazali meninggalkan pekerjaannya tersebut dan pergi menunaikan haji. Kemudian, beliau tinggal beberapa waktu di Baitul Maqdis dan di sana menyusun kitabnya yang terkenal, Ihyaa' Ulumuddin.

Setelah itu, Imam Ghazali kembali ke tanah airnya, Iran, dan mengabdikan hidupnya untuk mengajar dan menulis berbagai kitab agama, di antaranya berjduul "Nasihatul Muluk" dan "Kimiyatus-Saadah".

 

Fuad Muhammad Syafruddin Lahir

57 tahun yang lalu, tanggal 13 Januari 1963, Fuad Muhammad Syafruddin dilahirkan di Bantul Yogyakarta.

Semula, bidang Jurnalistik bukanlah pilihannya. Yang menjadi guru Udin dalam bidang jurnalistik adalah kemauan dan pengalaman lapangan. Ia adalah wartawan Bernas  menulis berita dengan berani dan jujur. Atas keberaniannya menyuarakan kondisi masyarakat Udin harus membayar dengan nyawanya.

Agustus 1997 setelah menulis berita ‘Proyek Jalan 2Km, hanya digarap 1,4Km”, ia bergegas pulang. Dalam malam yang hening ada tamu tak diundang entah apa yang terjadi istri Udin menemukan Udin telah tergeletak dilantai. Ia tak pernah siuman lagi namun namanya selalu dikenang dalam jurnalisme Indonesia.

 

Seminar Revolusi di Universitas Teheran

41 tahun yang lalu, tanggal 23 Dey 1357 HS, berlangsung sebuah seminar revolusioner di Universitas Teheran yang diadakan oleh mahasiswa dan warga kota Teheran.

Dari seminar tersebut, tergambar aspirasi generasi muda dan mahasiswa Iran yang menentang pemerintahan diktatoris Shah dan menginginkan dipulangkannya Imam Khomeini dari penggasingannya. Saat berlangsungnya seminar, pasukan keamanan rezim Shah mengepung kampus Universitas. Dalam pesannya menanggapi seminar tersebut, Imam Khomeini dari Paris mengatakan:
 
"Atas dasar tanggung jawab agama, saya mengingatkan bangsa Iran yang terhormat, serta semua lembaga pemerintahan dan sosial di Iran, agar menjauhi perpecahan dan bersikap waspada dalam menghadapi konspirasi musuh-musuh Revolusi Islam."