Lintasan Sejarah 15 Januari 2020
Hari ini, Rabu, 15 Januari 2020 bertepatan dengan 19 Jummadil Awal 1441 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 25 Dey 1398 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Alagh Beig Lahir
645 tahun yang lalu, tanggal 19 Jumadil Awal 796 HQ, Alagh Beig, ahli astronomi Iran, terlahir ke dunia. Alagh Beig dibesarkan oleh kakeknya, Raja Timur Gorgani dan kemudian dia diangkat sebagai raja di kawasan Bainan-Nahrain. Namun berbeda dengan kakeknya, Alagh Beig tidak tertarik pada perluasan kekuasaan dan lebih meminati dunia ilmu, terutama ilmu astronomi.
Pada tahun 824 Hijriah, dia mendirikan sekolah di kota Samarqand di selatan Uzbekistan yang mengajarkan ilmu astronomi. Alagh Beig juga mendirikan observatorium di kota tersebut. Hasil penelitian Alagh Beig dalam bidang astronomi dituliskannya dalam buku berjudul "Zij-e Alagh Beig" atau Penghitungan Lintasan Bintang. Alagh Beig meninggal dunia tahun 853 Hijriah.
Pertempuran Laut Aru
58 tahun yang lalu, tanggal 15 Januari 1962, terjadi pertempuran antara Indonesia dan Belanda di Laut Aru, Maluku yang dikenal dengannama Pertempuran Laut Aru.
Insiden ini terjadi sewaktu dua kapal jenis destroyer, pesawat jenis Neptune dan Frely milik Belanda menyerang RI Matjan Tutul (650), RI Matjan Kumbang (653) dan RI Harimau (654) milik Indonesia yang sedang berpatroli pada posisi 04,49° LS dan 135,02° BT. Komodor Yos Sudarso gugur pada pertempuran ini setelah menyerukan pesan terakhirnya yang terkenal, "Kobarkan semangat pertempuran".
Armada Indonesia di bawah pimpinan Yos Sudarso, yang saat itu berada di KRI Macan Tutul, berhasil melakukan manuver untuk mengalihkan perhatian musuh sehingga hanya memusatkan penyerangan ke KRI Macan Tutul. KRI Macan Tutul tenggelam beserta awaknya, tapi kedua kapal lainnya berhasil selamat.
Ayatullah Mohammad Ali Haqqi Sarabi Wafat
21 tahun yang lalu, tanggal 25 Dey 1377 HS Ayatullah Mohammad Ali Haqqi meninggal dunia di usia 70 tahun di kota Qom dan dikebumikan di pekuburan Sheikan di kota ini.
Ayatullah Haj Sheikh Mohammad Ali Haqqi Sarabi lahir ke dunia dari keluarga ulama sekitar tahun 1307 HS di kota Sarab, Azerbaijan Timur. Beliau mempelajari mukaddimah ilmu-ilmu agama dan tingkat menengah di kota Tabriz dan Qom. Setelah itu beliau melanjutkan pendidikannya di kota Najaf. Di sana beliau belajar kepada guru-guru besar seperti Ayatullah Sayid Mahmoud Shahroudi, Sayid Muhsin al-Hakim dan Sayid Abu al-Qasim al-Khu’i.
Ayatullah Haqqi setelah itu kembali ke kota Sarab dan beberapa waktu tinggal di sana, beliau pergi ke Qom dan ikut belajar fiqih dan ushul fiqih untuk tingkat mujtahid dari Ayatullah Boroujerdi dan Imam Khomeini ra. Padahal, beliau telah mendapat ijazah ijtihad dari Ayatullah Muhsin al-Hakim, Sayid Mahmoud Shahroudi, Sayid Abu al-Qasim al-Khu’i dan Sayid Mohammad Hojjat Kouh Kamareh-i. Di Qom, beliau mengajar dan sibuk menulis dan setelah itu lebih fokus di salah satu masjid terkenal Tehran.
Di dekat masjid Jami Imam Husein as Tehran, Ayatullah Haqqi membangun hauzah ilmiah. Di tahun-tahun pertama Revolusi Islam, beliau mewakafkan diri dan masjid untuk memajukan tujuan kebangkitan Islam dan memimpin gerakan anti rezim Shah. Pasca kemenangan Revolusi Islam beliau pernah menjadi anggota parlemen Iran dari kota Sarab dan anggota Dewan Ahli Kepimpinan dari provinsi Azerbaijan Timur.
Sebagian karya beliau adalah Risalah fi al-Adalah, Risalah fi I’jaz al-Quran, Syarh Dua al-Iftitah dan tagsir sejumlah surat al-Quran dalam empat jilid.