Lintasan Sejarah 29 April 2021
Hari ini, Kamis 29 April 2021 bertepatan dengan 16 Ramadan 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 9 Ordibehest 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Dimulainya Perang Qadisiyah antara Pasukan Islam dan Persia
1428 tahun yang lalu, tanggal 16 Ramadan 14 HQ, dimulai perang Qadisiyah antara pasukan Islam dan Persia.
Sebagai kelanjutan dari perang-perang yang terjadi di permulaan Islam, Khalifah Kedua menugaskan Saad bin Abi Waqqas untuk menguasai imperium Persia. Sementara dari Yazgerd III, Raja Sasanian menunjuk Farrokhzad sebagai komandan perangnya.
Setelah melakukan perundingan pertama, Saad bin Abi Waqqas mengusulkan agar Persia menerima Islam atau membayar jizyah, tapi pasukan Persia memilih untuk berperang. Akhirnya perang terjadi antara kedua pihak di daerah Qadisiyah, Irak.
Berperang selama beberapa hari membuat pasukan Persia mulai terlihat lemah dan akhirnya mengakui kekelahan. Kemenangan ini berujung pada pembukaan kota Qadisiyah dan sampainya pasukan Islam ke tepi pantai barat Sungai Dajlah menghadap Eyvan Madain, jatuhnya ibukota dan punahnya pemerintahan Sasanian.
Peresmian Makam Baru Abu Ali Sina
63 tahun yang lalu, tanggal 9 Ordibehest 1337 HS, makam baru Abu Ali Sina di kota Hamedan diresmikan tepat dengan peringatan seribu tahun kelahiran ilmuwan besar muslim itu dengan dihadiri para ilmuwan dan orientalis.
Makam baru Abu Ali Sina didirikan di area seluas lebih dari 3000 meter. Ada 12 tiang yang menyangga makam Ibnu Sina dan menjadi simbol penguasaannya atas 12 disiplin ilmu seperti kedokteran, perbintangan, matematika, filsafat, logika, sastra, metafisika, irfan dan lain-lain. Sementara ada 10 tiang lainnya di depan kuburan beliau sebagai simbol telah lewat 10 abad dari kehidupan ilmuwan muslim ini.
Di sisi kuburan Ibnu Sina terdapat museum yang terkait dengan pribadi agung ini dan terbuka setiap hari bagi para pengunjung dan pecinta ilmu pengetahuan.
Penyiksaan di Guantanamo dan Abu Ghraib
17 tahun yang lalu, tanggal 29 April 2004, televisi CBS Amerika menayangkan film penyiksaan terhadap para tahanan Guantanamo dan Abu Ghraib, oleh tentara AS.
Dalam film dan foto-foto yang kemudian ditayangkan itu terbukti bahwa para sipir militer AS secara brutal menyiksa fisik dan mental para tahanan.
Terungkapnya aksi penyiksaan tersebut memicu kemarahan opini umum dunia dan menuai kecaman dari berbagai negara dan organisasi. Penyiksaan tahanan Irak di penjara Abu Ghraib, juga menyingkap kebohongan klaim Amerika soal upaya menegakkan demokrasi dan HAM di Irak.
Para pejabat tinggi Gedung Putih mengklaim bahwa mereka tidak mengetahui penyiksaan tersebut. Namun dari pengakuan para oknumnya, terkuak pula bahwa aksi tersebut diketahui bahkan sesuai instruksi pejabat Gedung Putih.