AS Kerahkan Pesawat Pembom Strategis B-52 ke Eropa
-
Pesawat pembom strategis B-52
Pars Today - Angkatan Udara AS mengumumkan bahwa sekelompok pesawat pembom strategis B-52 telah tiba di Spanyol untuk pelatihan.
Menurut laporan IRNA pada hari Minggu (09/11/2025), sebuah pernyataan yang dipublikasikan di situs resmi Komando Angkatan Udara AS Eropa menyatakan, Pesawat B-52 Angkatan Udara AS, yang diberangkatkan dari Pangkalan Udara Barksdale di Louisiana, tiba di Pangkalan Udara Morón di Spanyol pada 8 November 2025 untuk melakukan operasi pelatihan multilateral sebagai bagian dari Satuan Tugas Pengebom Eropa 1-26, dengan partisipasi Finlandia, Lituania, dan Swedia, serta sekutu dan mitra lainnya.
"Pengerahan ini, menurut Komando Angkatan Udara AS, dimaksudkan untuk meningkatkan taktik, meningkatkan fleksibilitas, dan memperkuat koordinasi dengan sekutu guna meningkatkan kemampuan tempur dan kesiapan pasukan."
Dengan mengerahkan pasukan dan peralatan secara strategis melalui latihan multilateral seperti ini, Angkatan Udara AS akan meningkatkan kemampuannya untuk merespons dengan cepat ancaman yang muncul dan mempertahankan pencegahan yang efektif di sepanjang sisi Eropa Timur dan Arktik, demikian pernyataan tersebut.
Awak pesawat pengebom dan pesawat tempur diharapkan akan melakukan serangkaian misi pelatihan yang mensimulasikan operasi di wilayah udara yang kompleks dan berisiko tinggi. Selama latihan, pasukan akan dilatih di bidang-bidang utama seperti identifikasi target, pelacakan, dan serangan untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi operasi terhadap ancaman dunia nyata.
Pernyataan itu juga menjelaskan bahwa selama latihan, para awak akan secara bersamaan menghadapi simulasi ancaman darat dan udara yang dirancang untuk membatasi kebebasan manuver dan mengharuskan pasukan untuk membuat keputusan yang cepat dan tegas guna meraih superioritas udara.
Menurut bagian bahasa Spanyol di situs ART, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov sebelumnya menggambarkan pengerahan pesawat pengebom ini sebagai tanda upaya Uni Eropa untuk "menghidupkan kembali mesin perang Eropa".
Lavrov menekankan bahwa elit Uni Eropa menggunakan "narasi ancaman Rusia" untuk mengalihkan opini publik dari masalah ekonomi domestik mereka, yang semakin memburuk setelah pemutusan hubungan energi dengan Rusia.(sl)